Kisah Pilu Korban-korban Brenton Tarrant, Sebelum Ditembak Malah Ucapkan 'Halo Saudaraku'
Inilah kisah-kisah pilu dari tragedi penembakan jamaah Salat Jumat di dua masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) oleh seorang Brenton Tarrant.
Penulis: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi penembakan brutal di dua masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), masih menyisakan duka bagi publik dunia.
Baca: Profil Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan di Masjid Selandia Baru, Saat Membunuh Putar Lagu Metal
Brenton Tarrant (28), seorang pria kulit putih asal Australia, secara biadab menembaki jamaah Salat Jumat di masjid.
Sebanyak 49 orang meninggal dunia, dan puluhan lainnya luka serius.
Baca: Misteri Brenton Tarrant, Sebelum Tembaki Jamaah Masjid Selandia Baru, Sempat Kagumi Keramahan Muslim
Tragedi penembakan itu pun menyisakan kisah-kisah pilu.
Disarikan dari sejumlah sumber, Tribunnews.com mengumpulkan kisah-kisah tersebut :
1. Hello Brother
Tagar #HelloBrother sempat menjadi trending di Twitter.
Tagar ini ternyata berasal dari kisah pilu korban pertama Brenton Tarrant, seorang pria 71 tahun bernama Daoud Nabi.
Haji Daoud Nabi adalah orang pertama yang ditemui oleh Brenton Tarrant di pintu masjid An Noor, Christchurch, Selandia Baru.
Yang memilukan, saat melihat Brenton Tarrant membawa senjata laras panjang, Daoud malah menyapa Brenton dengan kalimat : "Hello, brother (Halo, saudaraku),"
Kalimat itu pun menjadi kalimat terakhir Daoud, karena setelah itu Brenton langsung menembak mati Daoud.
2. Keberanian Naeem Rashid
Tak ada yang menyangka bila Jumat (15/3/2019) itu akan menjadi Jumat terkelam di sejarah Selandia Baru.
Maka itulah, Naeem Rashid dan anaknya, Talha (21), seperti muslim lainnya, pergi ke masjid di Kota Christchurch, untuk menunaikan Salat Jumat.