Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya Bisa Terdiam Lihat Sahabatnya Tertembak, Syed Ahmed Bersyukur Masih Selamat

Mazharuddin Syed Ahmed mengatakan dirinya bersyukur masih bisa selamat, namun ia terkejut saat mengetahui harus kehilangan lima temannya.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hanya Bisa Terdiam Lihat Sahabatnya Tertembak, Syed Ahmed Bersyukur Masih Selamat
Richard Dale
Lokasi penembakan brutal di Kota Christchurch, South Island, Selandia Baru 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH - Seorang laki-laki yang selamat dari amukan pelaku penembakan brutal di Masjid Linwood di Christchurch, merasa sedih terkait serangan kejam yang dialami rekan-rekannya saat tengah melaksanakan ibadah salat.

Mazharuddin Syed Ahmed mengatakan dirinya bersyukur masih bisa selamat, namun ia terkejut saat mengetahui harus kehilangan lima temannya dalam serangan gila-gilaan itu.

"Itu seperti pertunjukan horor dan mencekam, ada banyak anak-anak dan orang tua yang menjadi korban, saya terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa," kata Mazharuddin Syed Ahmed.

Dikutip dari laman nzherald.co.nz, Minggu (17/3/2019), Syed Ahmed saat itu bersembunyi di gudang kecil dan berbaring.

Namun ia bisa melihat secara jelas sosok laki-laki bersenjata yang menembaki para pengunjung masjid yang tengah duduk di dekat pintu utama dan di tengah ruang terbuka.

Seorang temannya pun mencoba untuk menangani pelaku yang akhirnya kehilangan kendali atas senjata tersebut.

Berita Rekomendasi

Saat itu, ayah dari dua orang anak itu harus menyaksikan sahabatnya tersebut terluka parah lantaran luka tembak yang diderita cukup banyak.

Brenton Tarrant yang diduga menjadi pelaku aksi penembakan brutal pada dua masjid di Christchurch, South Island, Selandia Baru.
Brenton Tarrant yang diduga menjadi pelaku aksi penembakan brutal pada dua masjid di Christchurch, South Island, Selandia Baru. (Mark Mitchell)

Namun Syed Ahmed bersyukur sahabatnya itu bisa diselamatkan setelah melewati operasi intensif.

"Mengerikan, ia (sahabat saya) menangis minta tolong dan saya tidak bisa melakukan apa-apa, dia banyak mengeluarkan darah tapi saya tidak bisa membantunya, bahunya tertembak dan dia terus berkata 'tolong hubungi dokter, hubungi dokter'," kata Syed Ahmed.

"Saya tidak ingin meninggalkannya, namun setelah pelaku pergi, saya langsung berlari mencari bantuan, kami pun menunggu ambulans tapi saya sangat khawatir karena saudara saya itu banyak mengeluarkan darah dan itu bisa berakibat fatal, namun untungnya ia akhirnya selamat (setelah operasi)," kata Mazharuddin Syed Ahmed.

Sementara itu Huda, anak perempuan Syed Ahmed yang masih berusia 14 tahun, harus kehilangan temannya, Sayyad Milne yang tewas pada saat kejadian.

Saat itu, Sayyad tengah duduk di dekat pintu utama masjid.

Warga Kota Christchurch, Selandia Baru meletakkan karangan bunga untuk mengungkapkan rasa duka terkait penembakan masjid yang menewaskan 49 orang pada Jumat (15/3/2019).
Warga Kota Christchurch, Selandia Baru meletakkan karangan bunga untuk mengungkapkan rasa duka terkait penembakan masjid yang menewaskan 49 orang pada Jumat (15/3/2019). (AFP/GLENDA KWEK)

Syed Ahmed mengatakan, "Ia (Sayyad) adalah anak laki-laki yang luar biasa, ia memiliki kursi yang sangat ia sukai di masjid itu, itu adalah tempatnya tertembak, kami sangat dekat dengan keluarganya".

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas