Hanya Dipanggil Cantik, Pegawai Toko Sepatu Ini Langsung Patahkan Kelingking Pelanggan
Seorang pegawai perempuan toko sepatu di kawasan tenggara China ditegur setelah melukai pelanggannya karena sebuah panggilan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pegawai perempuan toko sepatu di kawasan tenggara China ditegur setelah melukai pelanggannya karena sebuah panggilan.
Pada Minggu (17/3/2019), pelanggan pria bermarga Yang datang membawa sepasang sepatu yang dia beli beberapa hari sebelumnya ke toko di Provinsi Fujian.
Diwartakan Fuzhou Evening News via SCMP Kamis (21/3/2019), saat itu Yang bertemu dengan pegawai toko yang diidentifikasi bermarga Wang.
"Hai cantik, sepatu ini sepertinya kurang nyaman. Bisakah Anda menggantinya untuk saya?" tanya Yang.
Mendengar itu, Wang langsung menggenggam tangan Yang. "Mengapa Anda memanggil saya 'cantik'?" kata Wang.
Yang merasakan sakit di jarinya dan segera melepaskan pegangan si pegawai.
Yang pun melapor ke polisi di mana dia menjelaskan, dia memanggil Wang "cantik" karena dia menghormatinya. Sementara Wang berargumen si pelanggan tengah menggodanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata meinu (cantik) dan shuaige (pria tampan) begitu sering dipakai dalam percakapan sehari-hari di China.
Di masa lalu, biasanya kepada orang asing publik bakal memanggil xiaojie (nona) maupun xiansheng (tuan). Namun, xiansheng kini dianggap lekat dengan pekerja seks komersial.
Karena itu, publik pun memilih menggunakan meinu. Polisi pun membawa Yang serta Wang ke kantor di mana mereka menjalani pemeriksaan.
Baca: Tergiur Ajakan Tidur Bareng Wanita Cantik, Lukman Diperas Sindikat Penjahat
Wang kemudian mengaku saat kejadian suasana hatinya tengah tidak baik karena pekerjaan maupun masalah pribadi tatkala Yang datang dan memanggilnya.
Pada Rabu (20/3/2019), polisi memanggil Wang dan Yang di mana polisi memberikan teguran kepada si pegawai atas perilakunya tersebut.
Selain itu, Wang juga diharuskan membayar biaya pengobatan karena Yang menderita patah di kelingking kanan.
Setelah negosiasi, keduanya sepakat di angka 3.000 yuan, atau Rp 6,3 juta. Peristiwa itu kemudian menjadi bahan perdebatan netizen China.
"Saya berhenti menggunakan kata 'cantik', dan memilih 'peri'," ujar seorang warganet di Weibo. "Saya tidak suka ketika ada orang yang memanggil saya 'cantik'. Namun perilaku si pegawai toko sepatu itu sangatlah absurd," ujar warganet lain.