Tahun 2020 Target Ekspor Beras Jepang 100 Ribu Ton
Ekspor beras dan beras olahan Jepang ditargetkan 100.000 ton per tahun 2020 atau sekitar 60 miliar yen penghasilan.
Editor: Dewi Agustina
Peningkatan volume ekspor tahunan dari Hokkaido ke China saja sedikitnya 300 ton kemungkinan akan terlihat di tahun ini (2019) dari Federasi Koperasi Pertanian Hokuren.
China menghentikan impor makanan dari 10 perfektur, termasuk Fukushima, Miyagi, bagian Kanto, dan Niigata.
Kali ini, hanya beras di Niigata (kecuali produk olahan seperti permen dan sake) yang diangkat.
"Saya ingin menjualnya ke kota-kota lain dimulai dengan Shanghai," kata Motokazu Koide, Ketua Asosiasi Nasional Koperasi Pertanian (JA All Farmers).
Kementerian Pertanian Jepang menetapkan tujuan untuk mengekspor 100.000 ton beras dan produk olahan (dikonversi dari gula-gula dan sake menjadi konsumsi beras) dalam tahun 2019 dan 2020.
Kitoku Shinryo dan Shinmei akan menangani 60.000 ton, sisanya (target) akan dikirim oleh kelompok JA, asosiasi koperasi pertanian utama negara Jepang dan berbagai perusahaan lain di Jepang untuk ekspor.
Namun ada berbagai rintangan seperti harga beras Jepang yang jadi sangat mahal di negara ekspor karena pajak masuk yang tinggi, sehingga hanya dibeli oleh orang kaya saja.
Petani padi Jepang juga tidak selalu mendukung pengiriman beras mereka ke luar negeri, juga sebagai salah satu hambatan ekspor beras Jepang ke luar negeri.