Zulhairi Tak Bisa Kuburkan Jenazah Bayinya Karena Tak Punya Uang untuk Bayar Biaya Pemakaman
Tak jarang ada beberapa orang yang akhirnya mengalami kesulitan pada saat mengurus hal yang berkaitan dengan pemakaman jenasah.
Editor: Hasanudin Aco
"Menguruskan jenazah adalah fardu kifayah, bukan bisnis. Setiap masjid saya fikir patut ada dana atau tunjangan yang dibayarkan kepada petugas untuk mengurus jenazah, bukan ahli waris," ujarnya.
Selain itu Hery juga menyoroti soal tingginya biaya untuk pemakaman yang mencapai RM300 atau sekitar Rp1 juta.
Hery menyebutkan bahwa ayah si bayi tak memiliki cukup uang karena ia mengaku istrinya sudah dua kali keguguran.
Dia mengatakan jika ada uang RM300 (sekitar Rp1 juta), ia sudah minta pihak masjid untuk mengurus pemakaman anaknya, tapi dia hanya memiliki RM150 (sekitar Rp500 ribu).
Selain itu Hery juga menyoroti soal tingginya biaya untuk pemakaman yang mencapai RM300 atau sekitar Rp1 juta.
"Biaya juga tidak masuk akal, RM300 untuk menguburkan bayi saya pikir tidak logis," imbuhnya.
Hery menyebutkan bahwa untuk mengurus pemakaman bayi tersebut, ia hanya membutuhkan RM60 atau sekitar Rp200 ribu untuk upah penggali kubur.
Namun Mohd Zulhairi Zainol atau kerap disapa Hery mengatakan ia bersyukur karena semuanya berjalan lancar dan selesai dalam waktu singkat.
"Prosesnya sangat cepat, tak sampai dua jam. Setelah dapat panggilan. Setelah dapat menghubungi perwakilan rumah sakit pada Kamis pagi, saya bertemu dengan ayah bayi di rumah sakit pada pukul 12.30 malam. Setelah berunding, saya memandikan jenazah bayi itu dan mengkafaninya," ujar Hery.
Setelah pengurusan jenazah selesai, Hery dan ayah si bayi membawa jenazah bayi tersebut ke kuburan untuk dimakamkan.
unggahan Hery soal seorang ayah yang tak bisa menguburkan bayinya karena tak mampu bayar biaya pemakaman. (Facebook Mohd Zulhairi Zainol)
(Gridhot.ID/Nicolaus Ade Prasetyo)
Artikel ini telah tayang di Gridhot.ID dengan judul "Seorang Ayah Sedih karena Tak Bisa Kuburkan Bayinya Karena Ditolak Rumah Ibadah"