FOTO: Ribuan Warga Indonesia Mencoblos di Sekolah Republik Indonesia Tokyo Jepang
Ribuan warga Indonesia yang berada di Jepang memenuhi haknya sebagai warga negara dengan berpartisipasi mengikuti pemilu 2019 di Jepang, Minggu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ribuan warga Indonesia yang berada di Jepang memenuhi haknya sebagai warga negara dengan berpartisipasi mengikuti pemilu 2019 di Jepang, Minggu (14/4/2019).
Termasuk di antaranya mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang tengah berada di Osaka, Minggu (14/4/2019).
"Sejak pagi sedikitnya 500 orang hadir di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Bahkan mungkin seharian ini bisa seribuan orang ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun 2019 ini," ungkap seorang saksi pemilu di Tokyo kepada Tribunnews.com, Minggu (14/4/2019).
Hal serupa terjadi di Osaka. Sejak pagi ratusan WNI hadir ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk memenuhi hak suaranya.
Warga antre dengan teratur dengan melewati tenda-tenda yang dipasang di lokasi tempat pemilu tersebut.
"Semua berjalan dengan lancar Alhamdullilah karena di Jepang kita juga sudah terbiasa untuk antre sih ya," kata dia.
Jumlah WNI di Jepang saat ini tercatat lebih dari 56.000 orang, di antaranya 3.323 orang adalah ilegal (overstay) yang jumlahnya mengalami kenaikan 60,1 persen dibandingkan 1 Januari 2018.
WNI yang jauh dari Tokyo dan Osaka juga telah menerima surat suara lewat pos.
Dan juga telah mengembalikannya ke kantor perwakilan Indonesia di Jepang khususnya Panitia Pemilu yang akan dibuka dan dihitung pada tanggal 17 April 2019.
Makanan dan minuman disediakan gratis hanya untuk para saksi dan petugas panitia pemilu saja.
Akibat melonjaknya jumlah penduduk ilegal Indonesia di Jepang yang menapai angka 60,1 persen, penyeleksian WNI yang ingin masuk Jepang dengan visa pelajar dan visa kerja dan atau magang menjadi sangat ketat tahun ini sampai dengan tahun 2020 mendatang.