Bom Meledak di Gereja dan Hotel Sri Lanka, Korban Tewas Mencapai 290 Orang
Jumlah korban tewas akibat rangkaian ledakan di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka pada Hari Paskah, Minggu (21/4), telah mencapai 290 orang.
Editor: Hasanudin Aco
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan "duka cita mendalam" atas "serangan teroris yang mengerikan".
Paus Fransiskus mengecam serangan sebagai "kekerasan yang begitu kejam" dengan sasaran umat Kristen yang sedang merayakan Paskah.
Kardinal Kolombo, Malcolm Ranjith, mengatakan kepada BBC: "Situasi ini sangat sulit dan sangat menyedihkan bagi kami semua karena kami tidak pernah memperkirakan hal ini akan terjadi dan khususnya di Hari Paskah."
Di jajaran pemerintahan, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga mengutuk serangan.
"Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap rakyat kami hari ini. Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Sri Lanka untuk tetap bersatu dan kuat dalam situasi tragis ini."
Agama di Sri Lanka
Buddha Theravada tercatat sebagai agama terbesar di Sri Lanka. Berdasarkan sensus terbaru, sekitar 70,2% penduduk negara itu memeluk agama Buddha.
Agama itu dianut oleh etnik Sinhala yang merupakan etnik mayoritas. Buddha mendapat tempat utama dalam hukum di Sri Lanka dan bahkan secara khusus dicantumkan dalam konstitusi.
Selain Buddha, terdapat pula penganut Hindu sekitar 12,6% dan Muslim sekitar 9,7% dari total penduduk.