Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Hitung Potongan Jenazah, Jumlah Korban Tewas Teror Sri Lanka Berkurang dari 359 Menjadi 253

Salah hitung potongan jenazah, jumlah korban tewas dalam peristiwa pengeboman di Sri Lanka berkurang dari 359 menjadi 253 orang.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Salah Hitung Potongan Jenazah, Jumlah Korban Tewas Teror Sri Lanka Berkurang dari 359 Menjadi 253
AFP
Ambulans terlihat di depan gereja St Anthony's Shrine pasca terjadinya ledakan bom di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). 

Dia berencana menghidupkan kembali badan militer-polisi yang terakhir dipakai selama perang melawan gerilyawan Tamil.

Dulunya, komando operasi itu merupakan gabungan pasukan yang dipimpin tokoh militer senior, anggota militer, polisi, dan intelijen.

Baca: Korban Meninggal akibat Bom Sri Lanka Jadi 359 Orang

Salah satu pelaku ledakan bom yang menghantam Sri Lanka saat Minggu Paskah (21/4/2019) dikabarkan sempat ditahan oleh aparat setempat.

Inshaf Ahmed Ibrahim, satu dari dua bersaudara yang menjadi pelaku bom bunuh diri, melakukan aksinya di Hotel Grand Cinnamon yang berlokasi di ibu kota Colombo.

Juru bicara pemerintah Sudarshana Gunawardana dikutip CNN Kamis (25/4/2019) berkata, Inshaf merupakan pelaku yang pernah ditangkap oleh kepolisian.

"Namun oleh polisi, dia dibebaskan setelahnya," terang Gunawardana. Sementara adik Inshaf, Ilham Ibrahim, meledakkan diri di Hotel Shangri-La.

Keduanya merupakan putra seorang pedagang rempah-rempah yang kaya bernama Mohamed Ibrahim, yang saat ini dilaporkan sudah ditahan oleh penegak hukum.

Berita Rekomendasi

Juru bicara polisi Ruwan Gunasekera menyatakan Ibrahim ditahan dengan tuduhan bersekongkol dan membantu kedua putranya dalam melaksanakan aksinya.

Baca: Teror Bom Hari Paskah di Sri Lanka Disebut Sebagai Balas Dendam Atas Penembakan di Selandia Baru

Selain Ibrahim, Gunasekera menjelaskan kepolisian juga menahan sejumlah anggota keluarganya yang sudah berada dalam radar dan diduga berhubungan dengan serangan.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe menuturkan para pelaku ledakan bom Sri Lanka itu berasal dari keluarga menengah ke atas dan berpendidikan tinggi.

Dia mengatakan beberapa di antara pelaku sudah berada dalam pengawasan polisi. Namun, mereka tidak segera ditangkap karena aparat tidak mempunyai cukup bukti.

Total ada 70 orang yang ditangkap karena berkaitan dengan serangan bom itu, dengan penyerbuan penting dilaporkan digelar pada Rabu malam waktu setempat (24/4/2019).

Dalam penyerbuan itu, sebanyak 16 orang ditangkap dari berbagai lokasi di dekat Colombo, di mana polisi mengamankan tiga shotgun dan dua walkie-talkie.

(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo/ Veronika Yasinta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Lanka Turunkan Total Korban Tewas Teror Jadi 253 Orang, Mengapa?" dan "Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka Sempat Ditahan Aparat Sebelum Dibebaskan".


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas