Naruhito Jadi Kaisar Jepang, Ayahnya Akihito Kini Punya Nama Panggilan Jouko Sama
Bertepatan dengan kehadiran kaisar baru, sekaligus memunculkan 'Jouko Sama' yaitu nama panggilan untuk kaisar sebelumnya di masa Heisei, Akihito.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang kini memiliki kaisar baru, Kaisar Jepang (Tenno Heika) Naruhito (59) sejak 1 Mei 2019.
Bertepatan dengan kehadiran kaisar baru tersebut, sekaligus memunculkan 'Jouko Sama' yaitu nama panggilan untuk kaisar sebelumnya di masa Heisei, Akihito (85) .
Sedangkan istri Jouko Sama yaitu Michiko (84) dijuluki Joukogou Sama.
Sedangkan Masako Sama (Masako Owada, 55) sebagai Permaisuri Kaisar (Kougo Heika).
"Ini keputusan dari pemerintah Jepang yang telah disetujui pula oleh pihak keluarga Kaisar dalam pembuatan peraturan tersebut dua tahun lalu," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).
Sebutan 'Jouko Sama' di telinga orang Indonesia terdengar seperti 'Joko Sama' tanpa konsonan 'U' (Jouko).
Akibatnya tidak sedikit yang mengimajinasikan seperti Presiden Indonesia, Joko Widodo.
"Wah kalau gitu Presiden Indonesia juga satu level dong sama tingginya seperti Jouko Sama yang kini menjadi Kaisar Kehormatan," ungkap Amir, seorang warga Indonesia di Tokyo.
Baca: Suami Beserta 4 Anak Bupati Sri Wahyumi Masih Mengurung Diri di Kompleks Perumahan Mewah
Panggilan kerabat kekaisaran memang selalu dipanggil dengan nama 'Sama' di bagian belakang namanya.
Masako-sama, istri Kaisar Jepang juga menjadi menjadi hasil kreativitas beberapa orang Indonesia yang diplesetkan menjadi "Masak kok sama".
Kaisar Jepang yang baru, Naruhito sebenarnya juga punya nama panggilan pribadinya yang biasa disebut Hironomiya.
Namun dengan menjadi Kaisar, dia akan dipanggil oleh rakyat Jepang cukup dengan nama Tenno Heika saja yang artinya Kaisar Jepang.
Jabatan Kaisar Naruhito juga Wakil Presiden Kehormatan Masyarakat (Society) Palang Merah Jepang.
Kaisar Naruhito pada tahun 1975 Lulus dari Fakultas Sejarah, Universitas Gakushuin.
Antara 1984-1960 belajar di Oxford University Merton College Study, London.
Kemudian tahun 1988 Lulus dari Sekolah Pascasarjana Humaniora, Sekolah Pascasarjana Humaniora, Universitas Gakushuin.
Dan mulai tahun 1992 menjadi peneliti kehormatan di Universitas Gakushuin.