Remaja 16 Tahun Bunuh Diri setelah 69% Orang Memilihnya untuk Mati lewat Polling Instagram
Remaja perempuan berusia 16 tahun asal Kuching, Sarawak, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri setelah netizen mem-vote dirinya untuk mati
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Baca: Mendagri Minta Kepala Daerah Tak Malu Mencontoh Percepatan Gerakan 100 Smart City
Setelah pihak berwenang memerikasa ponsel korban, mereka menemukan bahwa korban menulis status WeChat yang tulus pada teman-temannya sebelum memutuskan bunuh diri.
Inspektur Aidil Bolhassan menjelaskan bahwa gadis tersebut mungkin merasa stress karena ayah tirinya menikahi wanita Vietnam di Singapura.
Nampaknya, ayah tiri dan istrinya itu jarang pulang.
Sementara itu, tubuh korban ditemukan oleh seorang pria sekitar jam 8 malam.
Ia langsung melaporkan temuannya itu ke kantor polisi Batu Kawa.
Baca: Daftar Idol Grup K-Pop yang Akan Comeback dan Debut pada Mei 2019: EXID Comeback Terakhir?
Baca: Kasus Monkeypox atau Cacar Monyet di Afrika 2018: 42 Kematian Tercatat di Republik Demokrasi Kongo
Setelah itu, saudara laki-laki korban dan ibunya baru mengetahui kematian korban saat mereka perjalan pulang ke rumah setelah makan malam.
Inspektur Aidil Bolhassan mengungkapkan korban dibawa ke Departemen Forensik Rumah Sakit Umum Sarawak untuk otopsi.
Pihak berwenang kemudian menyimpulkan bahwa tidak ada motif kejahatan yang terdeteksi.
Kasus itu diklasifikasikan sebagai sudden death atau kematian mendadak.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)