Senator Australia yang Dilempari Telur Kalah dalam Pemilu 2019
Masih ingatkah Anda dengan Fraser Anning, Senator Australia dari negara bagian Queensland?
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BRISBANE - Masih ingatkah Anda dengan Fraser Anning, Senator Australia dari negara bagian Queensland?
Nama Anning menjadi buah bibir di penjuru dunia setelah dilempari telur oleh seorang remaja pada Maret lalu karena ucapan kontroversialnya terkait penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Kali ini namanya kembali menghiasi pemberitaan di media.
Pasalnya, senator berusia 69 tahun ini dipastikan tidak akan kembali ke parlemen Australia setelah mengalami kekalahan di pemilu federal yang digelar Sabtu(18/5/2019).
Baca: MUI Sesalkan Ucapan Senator Fraser Anning Soal Kasus Penembakan di Selandia Baru
Baca: Fraser Anning: Senat Australia kecam ucapan soal Muslim Selandia Baru
Dilaporkan News.com.au, kekalahan Anning disambut hangat oleh warga Australia, terutama netizen yang meluapkan kebahagian mereka di media sosial.
“Rasanya Natal sudah tiba, Fraser Anning kalah, “ tulis seorang warganet bernama Yasmin Sethi.
“Anda dipecat," kicau seorang netizen John Fraser di Twitter.
Anning menjadi sorotan ketika seorang remaja berusia 17 tahun bernama Will Connolly melemparkan telur ke kepalanya.
Saat itu, Anning sedang berbicara kepada awak media selepas pertemuan politik di Moorabbin, tenggara Melbourne.
Kesal akibat perbuatan remaja itu, dia melayangkan dua pukulan, dengan salah satunya mengenai wajah Connolly.
Seorang staf Anning kemudian memisahkan sang senator dari remaja tersebut.
Insiden itu terjadi sehari setelah Anning mendapat kecaman dunia karena menyalahkan Muslim atas penembakan brutal yang merenggut nyawa 51 orang.
Dia mengklaim imigrasi oleh umat Islam menyulut kepada aksi teroris tersebut.
"Meski Muslim adalah korban hari ini, biasanya mereka adalah pelaku," tuturnya kala itu.
Sementara, Connolly mengaku melempar telur pada kepala sang senator sebagai tanggapan atas pernyataan anti- imigran yang disampaikan Anning.
Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen