Turki Incar Jet Tempur Buatan China Jika AS Batalkan Penjualan Pesawat Siluman F-35
Rencana Turki memesan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, semakin membuat Amerika Serikat (AS) murka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Rencana Turki memesan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, semakin membuat Amerika Serikat (AS) murka.
Negara adidaya ini telah menyampaikan ancaman akan melucuti Turki dari keikutsertaan dalam program F-35.
Bahkan AS juga berjanji bahwa mereka tidak akan mengirimkan jet tempur baru yang canggih ke Turki, kecuali jika negara itu mau menarik diri dari kesepakatan sistem pertahanan udara dengan Rusia.
Namun Turki ternyata tidak gentar dan memiliki rencana cadangan.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (11/6/2019), Birokrasi Keamanan Turki secara aktif telah mempertimbangkan untuk melakukan pembelian pesawat tempur generasi ke-5 buatan Rusia dan Tiongkok, dua negara yang dibenci AS.
Hal itu akan dilakukan jika kesepakatan Turki dengan AS terkait pembelian 100 F-35 gagal.
Baca: Satpol PP Razia 6 Tempat Hiburan Malam di Sangatta, Diduga Jadi Sarang Prostitusi
Baca: Polisi Sebut Eks Danjen Kopassus Palsukan Dokumen Senjata Api Ilegal agar Bisa Dikirim ke Jakarta
Baca: Reaksi Gatot Nurmantyo soal Mantan TNI yang Disebut Pelaku Makar: Habis Sudah, Semua Perjuangan
Baca: Deretan Momen Sandiaga Uno Lebaran Sekaligus Liburan di Amerika Serikat Bersama Keluarga
Seperti yang dilaporkan salah satu surat kabar terkemuka yang pro kepada pemerintah Turki, Yeni Safak.
Rencana-rencana tersebut dikabarkan meliputi percepatan upaya Kementerian Pertahanan Turki dalam mengembangkan pesawat tempur buatan sendiri.
Kemudian pembicaraan dengan Rusia mengacu pada pasokan desain pesawat jet tempur Sukhoi Su-57.
Serta pertimbangan Shenyang FC-31 alias J-31, platform tempur multirole siluman baru dari Tiongkok.
"Pesawat ini memiliki biaya lebih rendah jika dibandingkan dengan F-35 yang masing-masing harganya mencapai sekitar USD 100 juta," tulis Yeni Safak.
"Turki pun telah memikirkan situasi jika F-35 tetap dikirim, mereka (F-35) akan tetap menciptakan resiko keamanan serius bagi Turki karena langsung diperintahkan oleh AS,".
"Oleh karena itu, tidak ada yang menyesal 'kehilangan' F-35,".