Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Tisna Sanjaya Berdialog soal Perdamaian di Galeri Nasional Australia

Tisna Sanjaya memukau pengunjung pembukaan pameran Contemporary World: Indonesia di Galeri Nasional Australia, Sabtu (22/6/2019).

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in Aksi Tisna Sanjaya Berdialog soal Perdamaian di Galeri Nasional Australia
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Seniman Tisna Sanjaya di Galeri Nasional Australia 

TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Tisna Sanjaya memukau pengunjung pembukaan pameran Contemporary World: Indonesia di Galeri Nasional Australia, Sabtu (22/6/2019).

Aksi teatrikal Tisna Sanjaya diawali dengan mengajak pengunjung duduk di perahu kora-kora hasil karyanya.

Tisna lalu membasuh kaki pengunjung itu dengan air bersih. Kemudian, mencium kaki pengunjung.

Aksi Tisna diiringi gamelan yang dibawakan warga Australia. Alunan gamelan membuat suasana magis semakin terasa.

Usai membasuh kaki, Tisna melumuri wajahnya dengan pewarna kuning serta membawa batang bambu yang berdaun.

Ia lalu menutupi tubuhnya dengan kain serta tetap mengenakan peci. Tisna berjalan ke arah pengunjung dan memeluknya dalam balutan kain.

Perahu karya Tisna Sanjaya dipamerkan di Galeri Nasional Australia
Perahu karya Tisna Sanjaya dipamerkan di Galeri Nasional Australia (Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)

Tisna lalu menyuarakan pesan perdamaian. Tak ada satupun pengunjung yang menolak pelukan Tisna sambil berbicara mengenai perdamaian.

Berita Rekomendasi

Aksi Tisna itu dilakukan di atas perahu kora-kora yang merupakan hasil karyanya.

Menurut Tisna, karyanya yang berbentuk perahu kora-kora merupakan seni penjernih dialog. Ide tersebut diambil dari perahu yang biasa terdapat di area permainan.

Tisna mengatakan dirinya ingin berdialog dengan banyak orang. Saat menampilkan karyanya di Australia, Tisna mengundang seniman muda suku Aborigin, ahli agama dan ahli seni.

Perahu kayu buatan Tisna menjadi karya terdepan yang ditampilkan dalam pameran tersebut. Terdapat bendera khilafah dan Pancasila yang bersanding.

Kemudian wayang, gunungan serta televisi yang menampilkan pertunjukkan dirinya. Perahu tersebut bertuliskan Aura Seniman.

"Saya ingin dialog secara jernih bukan debat. Saya ingin mendengar, intinya perdamaian ragam agama, etnik dan bahasa, itulah Idonesia dan tak ada di tempat lain," kata Tisna.

Seniman asal Bandung itu menuturkan bendera khilafah akan diturunkan pada hari terakhir dan disimpan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas