Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mabuk, Polisi Rusia Tembak Perut Bocah yang Tak Sengaja Tendang Bola ke Mobilnya

Seorang polisi Rusia yang sedang mabuk menembak perut bocah laki-laki berusia sebelas tahun yang tak sengaja menendang bola ke mobilnya.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Mabuk, Polisi Rusia Tembak Perut Bocah yang Tak Sengaja Tendang Bola ke Mobilnya
Istimewa
Ilustrasi - Seorang polisi Rusia yang sedang mabuk menembak perut bocah laki-laki berusia sebelas tahun yang tak sengaja menendang bola ke mobilnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang polisi Rusia yang sedang mabuk menembak perut bocah laki-laki berusia sebelas tahun yang tak sengaja menendang bola ke mobilnya.

Dilansir Newsweek, awalnya petugas berusia 36 tahun itu memarkir mobilnya di dekat sebuah jalaman di bagian barat kota Kursk, Rusia, Minggu (23/6/2019) malam.

Kala itu, ada sekelompok anak-anak sedang bermain bola.

Kemudian, seorang bocah laki-laki tak sengaja menendang bola ke arah mobil polisi tersebut.

 

Baca: Viral Oknum Polisi Ngamuk Saat Diminta Bayar Minuman Rp 1000, Akhirnya Dihukum Hormat Bendera

Baca: Tak Terima Motornya Disalip, Oknum Polisi di Simalungun Aniaya Wartawan

Baca: Perwira Menengah Oknum Polisi Polda Sulut Diduga Cabuli Siswi SMP, Ini Kronologinya

Mengetahui hal itu, dalam keadaan mabuk, polisi tersebut marah dan mengeluarkan senjata.

Menurut laporan media setempat, polisi yang tidak disebutkan namanya itu menembak perut bocah yang tak sengaja menendang bola ke mobilnya.

Setelah itu, ia kembali menembakkan peluru ke udara untuk menakuti anak-anak yang bermain bola tersebut.

Berita Rekomendasi

Situs resmi tim investigasi Kursk mengatakan, kepolisian Kursk telah membuka kasus pidana terhadap polisi yang menembak bocah.

Polisi tersebut mendapat tuduhan hooliganisme, perilaku yang menganggu atau melanggar hukum.

Ia dijatuhi hukuman maksimal lima tahun penjara.

Penyelidik mengatakan, polisi tersebut menciptakan situasi yang mengkhawatirkan bagi dirinya maupun orang lain.

"Perilakunya membuat semua orang takut akan nyawa dan kesejahteraan mereka," ucap penyelidik setempat, dikutip Tribunnews dari Newsweek.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia telah mewawancarai para saksi.

Hasilnya, polisi tersebut akan diberhentikan dari tugas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas