Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sindikat Rumania Gunakan Kartu Kredit Palsu Rugikan Satu Toko Jepang 400.000 Yen

Dalam tiga tahun, tersangka telah berulang kali masuk dan keluar Jepang sebanyak tujuh kali

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sindikat Rumania Gunakan Kartu Kredit Palsu Rugikan Satu Toko Jepang 400.000 Yen
Kepolisian Tokyo Jepang
Kartu kredit palsu yang disita polisi Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria Rumania Romania Tudor Florin (40) ditangkap hari ini (1/7/2019) karena menggunakan kartu kredit palsu (CC) untuk membeli arloji mewah dari toko logam berharga sehingga toko merugi 400.000 yen.

"Tersangka dianggap mencuri dengan menggunakan CC palsu yang berkualitas tinggi sehingga sulit baru ketahuan belakangan CC tersebut palsu," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (1/7/2019)

Toko arloji dan logam mulia di Taito-ku, Tokyo November 2018 kebobolan hal tersebut dan setelah penangkapan ditemukan polisi di kediamannya di Tokyo 11 lembar CC palsu lainnya serta arloji mahal tersebut.

Dalam tiga tahun, tersangka telah berulang kali masuk dan keluar Jepang sebanyak tujuh kali, dan dari rekaman kamera keamanan (CCTV) yang ada di beberapa tempat.

Jumlah kerugian telah meningkat menjadi lebih dari 10 juta yen sejak musim gugur yang lalu, sehingga Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo memeriksa kelompok sindikat Rumania tersebut yang tampaknya menargetkan Jepang sebagai sasaran empuk mereka karena kelambatan pembaharian sistim deteksi dan pembayaran CC di Jepang.

Tersangka Toudor membantah tuduhan itu.

Berita Rekomendasi

Penipuan penggunaan kartu kredit (CC) palsu telah meningkat di Jepang sejak 2012, dan kerugian masyarakat telah melampaui angka 20 miliar yen.per tahun.

Salah satu alasan di balik ini adalah keterlambatan dalam mendeteksi kartu palsu di Jepang.

Selain magnet, banyak kartu kredit juga memiliki chip IC built-in yang sulit dipalsukan, dan menyimpan informasi membaca menggunakan magnet atau IC.

Namun, menurut Asosiasi Kartu Kredit Jepang, penyebaran terminal pembayaran dengan sistim yang dapat membaca chip IC di toko-toko di Jepang tertunda (lebih kuno) dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.

"Itulah sebabnya kami duga mereka sangat profesional sudah tahu kelemahan di Jepang sehingga menargetkan Jepang sebagai sasaran penipuan dengan menggunakan kartu kredit palsunya," tambahnya.

Akibatnya terlihat pada CCTV memang sindikat Rumanian tersebut sering masuk ke luar Jepang dalam waktu dekat dengan target memang pembelian barang mewah menggunakan CC palsu.

Penggunaan CC palsu juga dilakukan kalangan mafia Jepang (yakuza) yang umumnya menggunakan kartu kredit dari luar negeri, menarik tunaikan di berbagai ATM di Jepang beberapa waktu lalu.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas