Resmikan Tugu Persahabatan Indonesia-Kamboja, Menhan Ryamizard Ungkap Peran Penting Kamboja
Tugu persahabatan Indonesia-Kamboja ini mengandung makna sejarah yang mendalam bagi persahabatan kedua negara.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Tugu ini menjadi simbol kedekatan kedua negara, yang harus kita lestarikan bersama dan kiranya diteruskan oleh generasi-generasi selanjutnya, agar persabatan kedua bangsa tetap abadi," ujarnya.
Sebagai negara sahabat yang begitu memahami betapa pentingnya arti perdamaian, Indonesia ikut ambil bagian dalam pasukan perdamaian United Nations Transitional Authority in Cambodia (UNTAC) melalui pengiriman pasukan kontingen Garuda ke Kamboja sebanyak 3.957 personil pada tahun 1992-1993.
"Saya sendiri menjadi bagian dari sejarah tersebut. Pada tahun 1992, kira-kira 27 tahun yang lalu, saya mendapat kehormatan untuk bertugas sebagai Komandan Kontingen Garuda XII-B berkekuatan 850 personil, yang tergabung dalam misi pasukan perdamaian UNTAC berkedudukan di Kampong Thom ini," katanya.
Karena itu, kisah di Kampong Thom ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan dan berharga dalam perjalanan kariernya secara pribadi sebagai prajurit.
"Suka dan duka telah saya alami bersama dengan masyarakat di Kampong Thom ini. Selama penugasan, saya bangga dan bersyukur sekali mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari masyarakat di sini, sehingga kami kontingen Garuda pada saat itu dapat meraih keberhasilan dalam mengemban misi pasukan perdamaian UNTAC," tuturnya.
Momentum peresmian relokasi Tugu Persahabatan Indonesia-Kamboja di Kampong Thom ini menjadi semakin penting, karena bertepatan dengan rangkaian kegiatan dalam memperingati 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2019 ini.
Dalam kunjungan kerjanya di Kamboja, Menhan Ryamizard menyempatkan diri untuk mengunjungi Military Zone, bekas Kamp Pasukan Perdamaian asal Indonesia, Kontingen Garuda XII di Kamboja. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.