Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjual Rekaman Pembicaraan Radio Polisi Jepang Ditangkap, Oknum Polisi Dipecat

Seorang pria yang membeli rekaman radio polisi dan seorang lainnya yang meluncurkan rekaman suara ke YouTube November tahun lalu, ditangkap polisi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penjual Rekaman Pembicaraan Radio Polisi Jepang Ditangkap, Oknum Polisi Dipecat
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Polisi Jepang yang diperlengkapi dengan radio kontrol untuk komunikasi internal polisi. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria berusia 49 tahun yang membeli rekaman radio polisi dan seorang lainnya berusia 41 yang meluncurkan rekaman suara ke YouTube November tahun lalu, ditangkap polisi.

"Selain kedua tersangka polisi Perfektur Yamanashi yang melakukan perekaman 10 tahun lalu juga telah dipecat dari kepolisian Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (23/8/2019).

Seorang pria usia 49 tahun berasal dari Iwate membeli di pasar loak CD ROM berisi suara rekaman radio polisi yang tidak disensor.

Rekaman ini berisi sumber baik nama orang, nomor polisi dan sebagainya.

Lalu suara itu diunggah ke Youtube oleh lelaki lain kerja paruh waktu di Hamamatsu Perfektur Shizuoka.

Baca: Mantan Bupati Garut Aceng Fikri Bersama Seorang Wanita Diboyong Satpol PP dari Salah Satu Hotel

Baca: Detik-detik Pembantaian di KM Mina Sejati: Para ABK Kaget Teman-temannya Dibunuh Saat Tertidur

Penangkapan tersebut karena mereka melanggar UU Radio di Jepang.

Berita Rekomendasi

Sementara seorang polisi Yamanashi (usia 50-an) yang merekamnya 10 tahun lalu, dilakukan tanpa sepengetahuan polisi lain, di saat jam istirahatnya di sebuah tempat parkir di Tokyo.

Dia merekamnya di sebuah IC Recorder, lalu file tersebut dicopy direkam ke sebuah CD-ROM dan dijual ke khalayak umum.

Polisi Jepang yang diperlengkapi dengan radio kontrol untuk komunikasi internal polisi.
Polisi Jepang yang diperlengkapi dengan radio kontrol untuk komunikasi internal polisi. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Petugas polisi menjual sumber suara, yang disalin ke CD dan dijual kembali.

Motivasinya hanya untuk mendapat puluhan ribu yen dari penjualan rekaman suara radio polisi tersebut.

Suara itu mengenai pembicaraan antara markas komando komunikasi dan mobil polisi atas penyelidikan kasus evakuasi yang terjadi di Tokyo 10 tahun yang lalu.

Termasuk nomor mobil dan nama orang yang tampaknya terkait dengan kasus tersebut muncul dalam rekaman suara tersebut.

Menanggapi penyelidikan, petugas polisi mengatakan bahwa "Saya pikir saya bisa menjual dengan harga tinggi jika saya merekam radio," ungkap oknum polisi yang merekam.

Polisi tersebut telah di-PHK dari kepolisian saat ini karena kesalahannya dianggap sangat berat, menyebarluaskan rahasia negara.

Baca: CLBK dengan Ariel Dianggap Tak Penting, Luna Maya Sebut Pria Korea Ini Lebih Bikin Hatinya Berbunga

Baca: Lokasi Ibu Kota Baru RI: Sempat Disebut di Kaltim, Tak Ada Pembelian Lahan

Penelusuran Tribunnews.com di Youtube sampai kini masih banyak beberapa rekaman suara pembicaraan internal kepolisian Jepang .

Namun semua data penting seperti nama dan sebagainya telah disensor oleh yang mengunggah rekaman suara polisi tersebut.

Jalur komunikasi radio polisi Jepang hanya bisa didengar oleh pihak kepolisian saja.

Sinyal acak yang sangat kuat dengan proteksi berlapis suara radio komunikasi polisi tak akan bisa didengar oleh umum kecuali mendapat surat izin khusus dari kepolisian Jepang untuk maksud membantu kepolisian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas