Ibunya Asyik Pacaran, 2 Anaknya Ditinggal di Rumah hingga Mati Kelaparan
Tidak berhenti disitu dikabarkan kedua bayinya ini memakan kotoran mereka sendiri demi menghilangkan rasa laparnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Kasih ibu memang sepanjang masa, namun ternyata ada juga ibu yang benar-benar tidak memiliki rasa sayang terhadap anaknya.
Dikutip dari Suar.ID pada Minggu (1/8/2019), Vladislava Trokhimchuk (23) meninggalkan putranya, Danill dan putrinya Anna, selama 11 hari tanpa makanan atau minum di rumah.
Anak-anak tersebut kelaparan bahkan dikabarkan saking kelaparannya mereka memakan kertas dan penutup plester di dinding.
Tidak berhenti disitu dikabarkan kedua bayinya ini memakan kotoran mereka sendiri demi menghilangkan rasa laparnya.
Trokhimchuk dipenjara selama delapan tahun karena kematian Danill.
• Video Viral - Ayah Mempelai Perempuan di Makassar Meninggal Jelang Ijab Kabul Pernikahan Anaknya
Anna pada saat ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri dan Danill sudah tak bernyawa di dalam rumah tersebut.
Dan hukuman yang menimpanya ini dianggap telalu ringan dan memicu kemarahan.
Anna yang berumur 2 tahun secara ajaib selamat dengan minum air dari vas, tetapi menderita kekurangan gizi akut ketika dia berhasil diselamatkan.
Trokhimchuk dipenjara karena membuat anaknya kelaparan dan melakukan pembunuhan secara sengaja di Kyiv, Ukraina.
Baca: Diduga Bantu Datangkan Pembunuh Bayaran, Mantan ART Aulia Kesuma dan Suaminya Masih Diperiksa Polisi
Jaksa mengatakan Danill meninggal pada 3 Desember 2016 dan saudara perempuannya bahkan harus tinggal dengan mayat Danill selama tiga hari sebelum ia diselamatkan.
Dia memposting sebuah gambar di media sosial berniat untuk permohonan banding yang mengklaim satu atau keduanya memiliki tumor yang mengancam jiwa.
Hal ini dilakukannya untuk mengantongi uang asuransi anakanya sendiri, menurut keterangan dari Pengadilan Distrik Goloseevsky, Ukraina.
Hakim setempat, Galina Bondarenko menyebut Trokhimchuk sebagai orang yang sadis dan tidak berperasaan, tetapi hukuman yang dijatuhkannya memicu kemarahan.
Banding diharapkan akan terlaksana dengan tuntutan hukuman seumur hidup.