Listrik Padam 5 Hari dan Panas Tinggi Membuat Korban Ketiga Meninggal di Jepang
Dengan korban tersebut berarti tercatat sudah 3 orang meninggal sebagai dampak Taifun No.15 dan listrik padam hingga hari kelima Jumat ini (13/9/2019)
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Akibat taifun No.15 membuat listrik padam sejak Senin (9/9/2019) hingga hari Jumat ini (13/9/2019) sekitar 100.000 rumah tetap padam. Lebih parah lagi korban ketiga meninggal akibat kepanasan tak ada listrik seorang nenek usia 82 tahun.
"Seorang wanita berusia 82 tahun yang berada di panti jompo khusus untuk orang tua di Kota Kimitsu (berisikan 80 orang) meninggal di rumah sakit pada pagi tanggal 12 September kemarin," papar sumber Tribunnews.co, Jumat ini (13/9/2019).
Dengan korban tersebut berarti tercatat sudah 3 orang meninggal sebagai dampak Taifun No.15 dan listrik padam hingga hari kelima Jumat ini (13/9/2019).
Diduga stroke kepanasan. Cuaca di Chiba kemarin Rabu dan Kamis mencapai 35 derajat Celcius sangat panas memang. Kecuali Kamis dan Jumat ini sudah sejuk sekitar 25 derajat Celcius.
Akibat pemadaman listrik, tidak bisa pakai AC, kemungkinan nenek tersebut kepanasan dan meninggal dunia.
Menurut Divisi Kesejahteraan Warga Senior Perfektur Chiba, wanita itu membutuhkan tingkat perawatan tinggi dan menggunakan kursi roda.
Kompleksitas yang buruk bencana alam dan panasnya ruangan fasilitas rumah jompo tersebut akibat tak ada AC, telepon ke ambulance 119 pun dilakukan dan akhirnya meninggal di rumah sakit Kimitsu.
Nenek tersebut didiagnosis menderita dehidrasi dan emboli paru (sindrom kelas ekonomi) karena kecurigaan stroke panas, dan dirawat, tetapi meninggal keesokan paginya.
Wanita tersebut dalam kondisi sehat sehari sebelum topan yang menyerang Senin pagi sekitar jam 3 pagi.
Di fasilitas itu, sekitar 10 wanita dan lainnya mengeluhkan gejala yang tampak seperti stroke panas pula.
Listrik yang padam sampai lima hari ini karena banyak tiang listrik dihajar Taifun No.15 di Chiba. Akibatnya banyak tiang listrik roboh dan sekitar 2000 tenaga listrik dikerahkan untuk bisa segera menyalakan listrik kembali.
"Tenaga listrik bukan hanya dari Chiba tetapi juga dikerahkan dari Tohoku dan dari Tokyo pula berdatangan."
Mengapa lama sekali belum menyala, karena tiang yang rusak dicopot dulu, lalu dipasang tiang yang baru dan dibuatkan fondasi baru dulu agar lebih kuat lagi.
Pemasangan baru dengan fondasi dalam itulah yang membuat lama pekerjaan memakan waktu tidak sedikit ketimbang mendirikan kembali tiang listrik yang telah ambruk.