Gadis Cantik Jepang Ini Tergoda Ikut Tour de Tohoku, Rally Gowes di Tohoku
Mayumi sendiri menyatakan ingin merasakan alam Tohoku yang sangat indah setelah bencana alam 8 tahun lalu di Fukushima, dengan ledakan nuklirnya serta
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masih lajang mengaku belum punya pacar, gadis cantik Jepang Mayumi Kamio akhirnya tergoda untuk ikut tour de Tohoku, rally sepeda (gowes) di Tohoku khususnya tifga perfektur Miyagi, Fukushima dan Iwate.
"Tahun lalu saya datang sebagai pekerja sukarela di acara ini. Lalu ketemu dengan seorang tua lelaki Jepang dan diajak ikut rally gowes tahun ini, akhirnya jadi ikut sekarang," papar Mayumi khusus kepada Tribunnews.com Minggu lalu (15/9/2019) di acara Tour de Tohoku yang ke tujuh sejak 2013.
Ketika acara pertama kali dibuat tahun 2013 hanya sekitar 1500 peserta tour tersebut.
"Kini sudah mencapai 4000 orang dan diperkirakan akan terus meningkat di masa mendatang," papar Sekjen penyelenggara Tour de Tohoku Ichiro Adachi kepada Tribunnews.com.
Mayumi sendiri menyatakan ingin merasakan alam Tohoku yang sangat indah setelah bencana alam 8 tahun lalu di Fukushima, dengan ledakan nuklirnya serta gempa bumi magnitude 9 dan tsunami.
"Senang saya bisa berpartisipasi di acara ini dan banyak bisa lihat macam-macam nantinya, serta sekaligus mengenang bencana yang terjadi 8 tahun lalu, membuat kita terasa lebih semangat hidup lagi untuk lebih menghargai kehidupan ini lebih baik lagi di masa mendatang."
Dari panitia pun setelah rally berjalan sekitar dua jam terdengar laporan ada peserta yang hampir menabrak binatang semacam menjangan yang mendadak menyebrang di jalan raya tempat penyelenggaraan tour gowes tersebut.
Peserta membayar biaya partisipasi tergantung jarak rally yang diikuti. Paling pendek 65 kilometer harus membayar 8640 yen per orang dan paling jauh 210 kilometer harus membayar 18.360 yen per orang.
Adachi berharap di masa mendatang dapat pula acara tersebut diikuti peserta dari banyak negara luar Jepang. Saat ini hanya dari China, Taiwan, Korea serta Amerika Serikat terutama para anggota militer AS yang ditempatkan di Jepang.
"Dengan penyelenggaraan acara ini diharapkan lebih banyak lagi kita bisa saling berkenalan secara internasional apabila diikuti peserta asing dan banyak negara semakin memahami dan mengenai daerah Tohoku yang berusaha bangkit dari bencana yang menimpa 8 tahun lalu," tambahnya lagi.