Punya Wajah Baby Face, Guru TK Ini Ungkap Kesulitan yang Dialaminya, Terutama saat Dikira Anak Kecil
Punya Wajah Baby Face, Guru TK Ini Ungkap Kesulitan yang Dialaminya, Terutama saat Dikira Anak Kecil
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Punya Wajah Baby Face, Guru TK Ini Ungkap Kesulitan yang Dialaminya, Terutama saat Dikira Anak Kecil
TRIBUNNEWS.COM - Punya wajah "baby face", pria ini sering dikira anak TK oleh orang-orang yang ditemuinya.
Padahal, ia adalah seorang guru yang mengajar di sekolah Master El-Roi School Incorporated di San Jose Del Monte Bulacan, Filipina.
Kisah Ian Francis Manga, sang guru berwajah baby face, diunggah dalam YouTube GMA Public Affairs.
Baca: VIRAL Video Wanita Histeris Digerebek Bersama Selingkuhan, Sang Anak Menangis & Terus Panggil Ibunya
Sejak diunggah 18 September lalu, video Ian telah dilihat lebih dari 3 juta kali di YouTube.
Menurut laporan "Stand for Truth" dari GMA News, Ian adalah seorang guru yang mengajar murid TK dan juga siswa kelas 3.
Rekan sesama gurunya, Melanie Gerolia, mengungkapkan pendapatnya tentang Ian.
Menurutnya, Ian sangat menyukai anak-anak.
Ian tidak lelah bermain bersama murid-muridnya.
Baca: Viral Curhat Tukang Sayur 10 Tahun Nikah Punya 7 Anak Tapi Bosan dengan Istri, Kenal Janda Wangi
Bagi Ian sendiri, ia merasa lebih seperti kakak bagi murid-muridnya.
Bersama muridnya, ia selalu bermain.
Ketika mengajar di kelas, Ian akan bersikap serius.
Para murid juga menanggapinya dengan serius.
Ian berkata dirinya harus tegas selagi mengajar.
Karena ia adalah guru dan saat di kelas bukanlah waktu untuk bermain.
Ian harus bersikap serius jika ingin murid-muridnya menanggapinya dengan serius.
Di usia 22 tahun, Ian lulus ujian lisensi untuk menjadi guru.
Baca: Sempat Viral Karena Rela Dimadu, Wanita Ini Bagikan Nasib Pernikahannya Setelah Ada Istri Kedua
Saat diwawancara, Ian berkata tubuhnya dipenuhi hormon endorfin.
Ibunya pun sangat senang.
Mereka berdua menangis bahagia saat Ian lulus ujian menjadi guru.
Namun, perjalanan Ian menjadi guru tidaklah mudah.
Ian mengungkapkan, saat ia belajar, ia sering merasa "salah tempat."
"Saya tidak merasa saya bagian dari mereka," ucapnya.
"Saya seringkali dikira anak dari teman sekelas saya yang dibawa ke kampus."
Saat masih SD, Ian sering sakit.
Tetapi ia hanya minum obat demam biasa yang dapat dibeli dengan mudah di apotek.
"Saya sering sakit, jadi ada perlambatan dalam pertumbuhan saya."
Saat Ian menginjak SMA, ia tidak mengalami tanda-tanda pubertas seperti teman-temannya.
"Wajahku, rambut, bahkan ketiak ku, semuanya tidak biasa."
Ian tidak punya bulu di yang tumbuh di tubuhnya.
Baca: Tertipu Akun WA Berwajah Ganteng, Foto-foto Tanpa Busana Sejumlah Remaja di Bolmong Tersebar
Meski begitu, Ian tidak memeriksakan kondisinya ke dokter.
Ian pun merasa bersyukur karena ia tidak pernah di-bully teman-temannya karena penampilannya yang berbeda.
"Saya tidak di-bully, karena saya ramah," ungkapnya.
"Tapi kadang-kadang, saya digoda teman-teman."
"Orang-orang yang tidak begitu aku kenal menggodaku dengan memanggilku, 'anak kecil, anak kecil'."
"Tapi tidak aku pedulikan mereka."
Agar terlihat lebih dewasa, Ian mengenakan pakaian yang lebih besar.
"Sebagai guru, kita harus menjadi panutan."
"Kita harus menjadi contoh bagi anak-anak meski memiliki wajah 'baby face'."
Sementara itu, administrator sekolah, Hermina Delos Santos mengungkapkan alasan sekolah merekrut Ian.
"Kami merekrut Ian karena ia cocok dengan pekerjaan itu," ungkap Hermina.
"Ia juga suka anak-anak," tambahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)