Media Israel Olok-olok Klaim Kemenangan Katz: Pekan Paling Berdarah IDF di Front Utara-Selatan
Pekan setelah klaim kemenangan Israel Katz, Pasukan Israel justru mengalami kerugian besar, pekan paling berdarah di front Utara dan Selatan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media Israel Olok-olok Klaim Kemenangan Israel Katz: Pekan Paling Berdarah IDF di Front Utara-Selatan
TRIBUNNEWS.COM - Media Israel memberikan ulasan yang mencemooh pernyataan Menteri Pertahanan baru Israel, Israel Katz yang mengklaim Tentara Israel sudah mencapai kemenangan atas Hamas dan Hizbullah.
Channel 12 Israel, dikutip dari Khaberni, Senin (18/11/2024), menyebut klaim kemenangan IDF itu dilontarkan Israel Katz beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Lagi Pasang Jebakan Buat Al Qassam, Unit Elite Tentara Israel Jebol Diberondong Serangan di Jabalia
"Saat itu dia berbicara tentang kemenangan (Tentara Israel) atas Hizbullah dan Hamas," kata laporan saluran tersebut.
Namun, hal yang terjadi setelah pernyataan Israel Katz justru sebaliknya.
Fakta di lapangan menunjukkan kalau Tentara Israel mengalami kerugian besar dalam hal personel dan peralatan tempur baik di front Utara melawan Hizbullah Lebanon maupun di front Selatan, melawan milisi perlawanan Palestina di Gaza.
“Pekan setelah pidato kemenangan Katz adalah yang paling berdarah untuk Israel di utara dan selatan,” ulas media Israel tersebut mengolok-olok klaim Katz.
Baca juga: Pakar Militer: Korban IDF Menggunung di Lebanon, Diberondong Al Qassam dari Jarak Dekat di Jabalia
Katz melontarkan pernyataan tersebut pada Minggu (10/11/2024) lalu, bahwa negaranya telah mengalahkan kelompok militan Hizbullah, dan menyingkirkan pemimpinnya Hassan Nasrallah adalah puncaknya.
“Sekarang adalah tugas kita untuk terus memberikan tekanan untuk menghasilkan hasil kemenangan,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz pada upacara di Kementerian Luar Negeri Israel.
Menteri Pertahanan Katz mengatakan Israel tidak tertarik untuk campur tangan dalam politik internal Lebanon karena Israel telah “belajar dari kesalahan kami”.
Namun, ia berharap koalisi internasional akan mengambil keuntungan dari kesempatan ini secara politik dan Lebanon akan bergabung dengan negara-negara lain dalam menormalkan hubungan dengan Israel.
Bersumpah Raih Kemenangan
Diketahui, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dua pekan lalu memecat Yoav Gallant dari posisi menteri pertahanan, menggantikannya dengan Israel Katz, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri.
Katz, yang juga anggota Partai Likud Netanyahu, menyambut pengangkatannya sebagai menteri pertahanan dalam sebuah pernyataan tetapi tidak menyebutkan Gallant.
“Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Netanyahu atas kepercayaan yang dia lakukan pada saya dalam mengangkat saya ke posisi menteri pertahanan,” tulis Katz di X, dikutip oleh The Times of Israel.