POPULER: Ibu-Anak Jatuh dan Meninggal Setelah Balon Udara Meledak di Ketinggian 10.000 Kaki
Balon udara meledak di ketinggian 10.000 kaki mengakibatkan ibu-anak jatuh dan meninggal.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
Video detik-detik balon udara meledak viral di dunia maya. Insiden tersebut mengakibatkan ibu-anak jatuh dan meninggal dari ketinggian 10.000 kaki.
TRIBUNNEWS.COM - Viral di dunia maya, video detik-detik balon udara meledak.
Insiden tersebut mengakibatkan seorang ibu dan anak jatuh kemudian meninggal dari ketinggian 10.000 kaki.
Dilansir Oriental Daily, peristiwa itu terjadi di Majiagou, Shandong, Tiongkok.
Insiden terjadi pada Selasa (1/10/2019) silam.
Baca: Viral Video Detik-detik Tali Bungee Jumping Putus, Berakibat Seorang Pria Jatuh dari Ketinggian 100m
Baca: VIRAL Video Detik-detik Sebuah Wahana di Taman Hiburan India Patah, 2 Orang Tewas dan 29 Luka-luka
Awalnya, video berdurasi 4:43 menit yang diunggah Weibo tersebut menampilkan seorang ibu dan anak kecil yang naik balon udara.
Mereka duduk di dua kursi terpisah.
Balon udara yang dinaikinya bukanlah jenis yang biasa ada di tempat wisata.
Biasanya, balon udara dilengkapi oleh tempat berbentuk keranjang yang mewadahi penumpang.
Namun, balon udara yang dinaiki oleh sepasang ibu dan anak itu hanya memiliki dua tempat duduk yang terlihat tanpa pengaman.
Seluruh susunannya tampak sangat rapuh untuk transportasi udara.
Bahkan, struktur balon udara tersebut hanya terbuat dari tiang dan tali.
Namun, perlahan-lahan, balon udara berwarna-warni itu tetap terbang.
Ibu dan anak itu pun terbang di langit hingga ketinggian 10.000 kaki atau setara 3.048 meter di atas permukaan tanah.
Penerbangan ini dianggap tidak biasa.
Dilansir Outdoortroop.com, balon udara panas hanya terbang pada ketinggian rata-rata 1.000-3.000 kaki.
Setelah beberapa saat, tiba-tiba balon udara itu menghilang.
Balon tersebut diyakini meledak karena ketinggian yang di luar batas wajar.
Ibu dan anak itu pun jatuh dari ketinggian 10.000 kaki.
Sementara itu, orang-orang yang menyaksikannya hanya bisa menjerit dan ketakutan karena insiden tersebut.
Peristiwa itu mengakibatkan sang ibu dan anaknya meninggal karena patah tulang.
Setelah ditangani oleh kepolisian setempat, ternyata balon udara tersebut belum dapat dioperasikan secara legal.
Lantas, kasus itu kemudian diklasifikasikan sebagai kasus pidana.
Alhasil, taman bermain ditutup sementara.
Uang pembelian tiket oleh wisatawan pun dikembalikan.
Hingga kini, penyelidikan kecelakaan oleh tim investigasi Biro Manajemen Darurat Kota Yantai masih berlanjut.
Video detik-detik balon udara meledak dapat dilihat di sini.
Viral Video Detik-detik Tali Bungee Jumping Putus, Berakibat Seorang Pria Jatuh dari Ketinggian 100 Meter
Kecelakaan yang melibatkan aksi bungee jumping terjadi di sebuah taman wisata di Gdynia, Polandia.
Dilansir The Sun pada 22 Juli 2019, pria 39 tahun mencoba melakukan aksi bungee jumping dengan crane atau derek.
Aksi pria tersebut terekam dalam sebuah video.
Awalnya, ia dinaikkan ke dalam keranjang crane dan ditempatkan di atas platform dengan ketinggian 100 meter di udara.
Setelah sampai di titik yang telah ditentukan, pria tersebut bersiap melompat.
Pria itu pun kemudian loncat dari platform seperti halnya bungee jumping biasa.
Ia nampak terjun dan sedikit berayun.
Namun, saat ia sampai di titik dimana tali bungee tertarik, bagian yang menghubungkan tali dengan pergelangan kaki, terlepas.
Hal itu menyebabkan pria tersebut terjun bebas di udara dengan kecepatan tinggi.
Beruntung, pria tersebut tidak mendarat langsung di tanah.
Ia mendarat tepat di bantalan udara di bawahnya, meski ia sedikit terlempar.
Paramedis dan orang-orang di sekitar bergegas menghampiri pria tersebut.
Ia langsung dibawa ke rumah sakit.
Pria tersebut mengalami patah tulang belakang dan luka lain yang berhubungan dengan organ dalam.
Meski tulang belakangnya patah, saraf tulang belakangnya baik-baik saja sehingga ia masih bisa berjalan.
Buntut kejadian tersebut, polisi menuju lokasi kejadian, mewawancarai saksi mata dan pegawai yang bertanggung jawab atas aksi tersebut.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Tiara S)