Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gadis Pelajar Ini Ajak Kekakasihnya Berhubungan Intim Tak Lazim Hingga Meninggal, Ini yang Dilakukan

Kronologi seorang mantan polisi dimutilasi pacarnya setelah berhubungan badan tak lazim akhirnya terungkap

Editor: Sugiyarto
zoom-in Gadis Pelajar Ini Ajak Kekakasihnya Berhubungan Intim Tak Lazim Hingga Meninggal, Ini yang Dilakukan
Youtube
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Kronologi seorang mantan polisi dimutilasi pacarnya setelah berhubungan badan tak lazim akhirnya terungkap

Pacar korban yang merupakan wanita asal Rusia itu ditahan polisi setelah mengaku memutilasi tubuh kekasihnya

Dilansir dari Grid.id dalam artikel 'Pria ini Tewas Terpotong-Potong Setelah Lakukan Hubungan dengan Kekasihnya, Diduga Sang Wanita Lakukan Hubungan yang Menyimpang', wanita tesebut diduga telah mempraktikkan hubungan badan tak lazim secara okultisme dan BDSM bersama korban

Dilansir dari Dailymail, Anastasia Onegina dituduh membunuh pasangannya Dmitry Sinkevich, mantan polisi Rusia di kota Oryol, Rusia barat.

dd

Diduga Praktikan Hubungan yang Tak Wajar, Pria ini Ditemukan Tewas Terpotong-Potong (The Sun)

Namun, Anastasia Onegina yang merupakan seorang pelajar tersebut menolak mengaku telah melakukan pembunuhan.

Anastasia mengatakan bahwa dia menemukan mayat kekasihnya dan takut dia akan dituduh melakukan pembunuhan.

BERITA TERKAIT

Atas dasar itu, Anastasia memutuskan untuk memutilasi mayat kekasihnya.

Salah satu teori yang dikemukakan oleh pihak kepolisian adalah bahwa Dmitry meninggal saat melakukan hubungan badan tak lazim.

Tetangga mengatakan bahwa pasangan tersebut adalah penggemar okultisme dan BDSM, dan dalam akun media sosialnya terdapat gambar setan.

Okultisme adalah kepercayaan terhadap hal-hal supranatural seperti ilmu sihir.

Sedangkan BDSM adalah istilah dalam hubungan badan yang melibatkan rasa sakit dan kekerasan saat bercinta serta melukai diri sendiri atau pasangan untuk mencapai kepuasan.

Dalam suatu laporan menyatakan, bahwa tetangga pasangan tersebut mengatakan bahwa mereka mengadakan pesta pora mingguan.

Para tetangga mengeluh tentang aksi mereka karena menimbulkan kebisingan.

Tubuh Dmitry Sinkevich ditemukan oleh saudara perempuan Anastasia Onegina, yang kemudian menelepon polisi.

Tes forensik sedang dilakukan untuk menentukan bagaimana Dmitry meninggal dunia.

Detektif Nikolay Panasyuk berkata, "Mayat itu ditemukan oleh saudara perempuan tersangka, yang datang ke flat".

"Tersangka, yang berusia 21 tahun, yang sangat mengenal korban, telah ditahan," ujar Nikolay.

"Dia memberi bukti, bersikeras dia tidak membunuhnya," lanjutnya.

Dalam profil media sosial yang ditulis Dmitry, ia berkata, "Mencintai Anastasia Onegina".

Profilnya menunjukkan bahwa dia bergabung dengan sebuah kelompok setan dan dia memasang gambar yang berhubungan dengan setan.

Sebuah gambar menunjukkan Dmitry dalam seragam polisi pada tahun 2015.

Di akun media sosialnya, Anastasia Onegina yang merupakan putri seorang polisi, menulis, "Saya hanya menginginkan 3 hal di dunia ini: Bertemu denganmu. Memelukmu. Menciummu"

ASN Kemenag Bandung Dimutilasi Setelah Berhubungan Badan

Di kasus lain, ASN Kemanag Bandung dimutilasi setelah berhubungan badan dengan selingkuhannya

Kronooginya berawal saat korban berinisial KW berkunjung ke kontrakan pelaku berinsial DP di Jl H Hasan, Kota Bandung pada Minggu (07/7/2019).

Di hari naas itu, KW tanpa malu-malu mengganti bajunya dengan daster di depan DP.

Setelah keduanya menyeduh minuman hangat.

Persitiwa hubungan badan pun terjadi dengan posisi bergantian.

Di saat pelaku mememinta KW berbalik badan, niat jahat itu kemudian diwujudkan DP.

Pelaku mengambil palu dan memukul kepala korban berulang-ulang hingga tewas.

Palu itu ternyata sudah disiapkan oleh DP.

Melihat korban sudah tak berdaya, pelaku membawa korban ke dalam kamar mandi.

Di kamar mandi, pelaku melihat bahwa korban masih bergerak dan pelaku kembali mengambil palu dan memukul korban.

Setelahnya, palu tersebut dibersihkan dari darah korban.

Korban sudah terkapar di kamar mandi, pelaku pun keluar untuk membeli wadah ( tupperware) sebanyak tiga unit dan sebilah golok.

Uang untuk membeli perlengkapan tersebut, diambil pelaku dari dompet korban.

Usai membeli, pelaku kembali masuk ke kamar dan mulai memutilasi korban.

Bagian kepala korban, merupakan bagian yang pertama dimutilasi pelaku.

Potongan kepala korban dimasukkan ke dalam bungkusan plastik dan dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan.

Kemudian pelaku kemabali masuk ke kamar mandi dan melanjutkan aksi mutilasinya.

Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas IPDA Rizky Adhiyanzah, mengatakan bahwa tubuh korban dibagi menjadi tiga bagian.

Bagian pertama ialah kepala dan kedua tangan, bagian kedua ialah badan, dan bagian ketiga ialah pinggul hingga ke kaki.

Untuk mengangkat ketiga boks tersebut, pelaku meminta bantuan kepada orang yang kebetulan sedang menghadairi kondangan di sekitar kos-kosan tersebut.

"Pelaku meminta bantuan orang lain mengangkat kontainer yang berisi potongan badan korban. Pelaku mengatakan kepada orang tersebut bahwa isi kontainer tersebut adalah barang pecah belah," katanya.

Kontainer yang berisi potongan tubuh tersebut disusun oleh pelaku di bagian belakang mobil korban berwarna silver bernomor polisi D 1058 VBQ.

ASN Kemenag Bandung dimutilasi DP (31) di kamar kontrakannya di Kota Bandung. (Kolase ist)
Pelaku langsung membawa mobil dan potongan tubuh korban ke Banyumas.

Rekonstruksi dibagi dalam tiga sesi. Secara tegas Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas mengatakan bahwa pengakuan pelaku tentang lokasi mutilasi di Bogor, adalah pengakuan yang bohong.

Potongan tubuh korban dibawa oleh pelaku ke Banyumas yang kemudian dibakar di suatu lokasi.

Proses rekonstruski berakhir sekira pukul 15.30 WIB yang dimulai pukul sekira pukul 13.30 WIB.

Proses mutilasi dilakukan pada Minggu (07/7/2019) sekira sore hari.

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas