Trending #PrayForJapan, Pelajar Asal Indonesia Diminta Waspada Topan Hagibis
Diketahui Jepang bersiap menghadapi terjangan topan Hagibis, yang berpotensi menjadi topan terkuat dalam 60 tahun.
Editor: Hasanudin Aco
Kazuhisa Tsuboki, profesor di Universitas Nagoya, yang khusus mempelajari topan, memperingatkan bahwa topan kali ini berpeluang menjadi jauh lebih kuat dibandingkan Topan Faxai.
"Saat mendekati daratan angin kencang akan menjadi masalah besar dan penduduk di Nagoya dan Tokyo akan berada dalam bahaya," ujarnya.
"Karena badai ini lebih kuat, angin yang dibawa akan lebih kuat, curah hujan lebih tinggi, dan kerusakan akan lebih parah dibanding yang ditimbulkan Faxai. Jadi warga harus lebih berhati-hati."
"Ketika sampai di daratan, Hagibis bisa menjadi salah satu topan terkuat yang menghantam Tokyo sejak 1958, ketika Topan Ida menerjang.
Saat itu menjadi bencana serius dan lebih dari 1.200 orang meninggal," tambahnya.
Menurut Tsuboki, hujan lebat yang dibawa angin topan ini akan menjadi lebih buruk.
Topan ini kemungkinan akan menyebabkan banjir parah dan tanah longso di lereng bukit yang telah dilemahkan oleh hujan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Topan Hagibis Siap Terjang Jepang, Berpotensi Jadi Topan Terkuat Sejak 60 Tahun"
Pelajar Indonesia waspada
Sementara itu dilaporkan koresponden Tribunnews.com dari Tokyo, Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) mengimbau para pelajar Indonesia yang ada di Jepang untuk berhati-hati menghadapi Taifun No.19.
"Kepada teman-teman pelajar Indonesia yang sedang berada di Jepang, dimohon untuk berhati-hati terutama yang berada di daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya)," ungkap Ketua umum PPI Jepang, Elza Firdiani Sofia khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (12/10/2019).
Elza Firdiani Sofia juga mengimbau untuk menyiapkan persediaan makanan dan minuman yang cukup.
Baca: Catat! 6 Tempat Beli Oleh-oleh Murah di Singapura, Cocok untuk Budget Traveler
"Siapkan makanan, air, dan pakaian serta surat-surat penting untuk kemungkinan menghadapi keadaan darurat," tambahnya.
Selain itu diharapkan untuk mengikuti petunjuk dari pemerintah sekitar terutama jika harus evakuasi.
"Untuk teman-teman yang berada di luar daerah Kanto, dimohon untuk tidak ke luar rumah sebisa mungkin dan ikuti terus berita di televisi," kata dia.