Pemimpin ISIS Al-Baghdadi Disebut Tewas Bersama Pengawal Pribadinya saat Hendak Bertemu Keluarga
"Sumber kami yang ada dalam operasi di Suriah telah mengkonfirmasi kepada tim intelijen Irak yang ditugaskan mengejar Baghdadi," katanya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Bakr Al-Baghdadi diyakini telah tewas dalam operasi militer Amerika Serikat (AS) di Suriah, Sabtu (27/10/2019) malam.
Seorang pejabat AS, yang namanya enggan disebutkan mengatakan kepada Reuters, Al-Baghdadi menjadi target dalam serangan militer semalaman.
Baca: Hari Ini, Trump Akan Berikan Pernyataan soal Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi
Tetapi ia tidak dapat mengatakan apakah operasi itu berhasil.
Di tempat terpisah, seorang komandan dari salah satu faksi militer di Propinsi Idlib, Suriah menyakini Al-Baghdadi telah tewas dalam penyerbuan pada Sabtu (27/10/2019).
Serangan militer yang digelar setelah tengah malam itu, melibatkan helikopter, pesawat tempur dan memicu kontak tembak di darat, di desa Brisha, dekat Turki Perbatasan.
Dua sumber keamanan Irak dan dua pejabat Iran mengatakan mereka telah menerima konfirmasi dari operasi militer di Suriah, bahwa A-Baghdadi telah tewas.
Pemimpin ISIS itu tewas bersama pengawal pribadinya di Idlib setelah tempat persembunyian ditemukan.
"Sumber kami yang ada dalam operasi di Suriah telah mengkonfirmasi kepada tim intelijen Irak yang ditugaskan mengejar Baghdadi. Mereka mengkonfirasi Al-Baghdadi telah tewas bersama pengawal pribadinya di Idlib setelah tempat persembunyian itu ditemukan, ketika mencoba menemui keluarganya dari Idlib ke arah perbatasan Turki," ujar salah satu pejabat Irak.
Televisi di Irak melaporkan, akan menyiarkan cuplikan dari serangan militer.
Televisi Irak menambahkan, Badan intelijen Irak telah membantu menentukan lokasi Al-Baghdadi.
Majalah AS Newsweek, yang pertama kali melaporkan berita itu, mengatakan telah diberitahu oleh seorang pejabat Angkatan Darat AS yang memberi penjelasan tentang penyerbuan tersebut.
Baca: Konfirmasi Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi, Menunggu Hasil Tes DNA
Ia mengatakan Al- Baghdadi sudah meninggal.
Dikatakan bahwa operasi ini dilakukan oleh pasukan operasi khusus.
Trump akan Beri Pernyataan
Baca: Lionel Messi dan Mohamed Salah Miliki Ketidaksukaan yang Hampir Mirip
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan memberikan pernyataan mengenai kabar tewasnya pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Abu Bakr Al-Baghdadi, pada Minggu (27/10/2019).
Melansir media Euronews, Minggu (27/10/2019), Trump akan menyampaikan keterangan pada pukul 09.00 waktu setempat.
Pada Sabtu (26/10/2019) malam, Trump memberikan postingan di Twitter.
"Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi! " katanya di Twitter.
Kantor media The Associated Press (AP) mengutip keterangan seorang pejabat AS yang mengatakan, pada Sabtu (26/10/2019), Al-Baghdadi menjadi target dalam serangan militer di Provinsi Idlib, Suriah.
Juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley menjelaskan, Trump akan memberikan pernyataan utama pada Minggu (27/10/2019) pukul 09.00 waktu setempat.
Jika tewasnya Al-Baghdadi terkonfirmasi, maka keberhasilan operasi bisa menjadi nilai positif besar bagi Trump.
Sebelumnya, Al-Baghdadi juga pernah dikabarkan tewas dalam operasi militer.
Baca: Luasnya 5 Hektar, Rumah Susi Pudjiastuti Dihuni 400 Pegawai, Terungkap Fakta Mengejutkan di Dalamnya
Namun kemudian tidak terbukti dan dinyatakan masih hidup.
Kejadian itu terjadi pada Mei lalu, saat Rusia yakin Al-Baghdadi sudah tewas dalam serangan mereka di Suriah.
Siapa Al-Baghdadi?
Al-Baghdadi diperkirakan lahir di Samarra, di utara Baghdad, pada 1971.
Sejumlah laporan menyebutkan ia adalah ulama yang aktif di masjid di Samarra ketika koalisi pimpinan AS melancarkan invasi pada 2003.
Ada yang mengatakan ia aktif di dalam gerakan Islam militan, ketika Saddam Hussein berkuasa.
Informasi lain menyebutkan, ia mengadopsi paham radikal saat ditahan di Kamp Bucca, -fasilitas penahanan AS di Irak selatan yang banyak dihuni oleh komandan-komandan al-Qaida.
Ia adalah pemimpin kelompok di tubuh al-Qaida yang kemudian berubah nama menjadi ISIS pada 2010.
Pada Oktober 2011, Washington secara resmi menyatakannya sebagai teroris dan menawarkan hadiah 25 juta dollar AS bagi siapa pun yang bisa menyediakan informasi yang berujung pada kematian atau penangkapan Al-Baghdadi. (AP/CNN/BBC/Reuters/France 24)