Cerita tentang Penyesalan Mahasiswi yang Terpaksa 'Nyambi' Jadi PSK Online
Dalam keputusasaan, ia mendapat informasi di media sosial untuk menjual foto dirinya ke sebuah situs web fetish.
Editor: Hasanudin Aco
Seorang mahasiswi, yang juga minta dirahasiakan namanya, menyatakan kaget akan jumlah rekannya yang terlibat pekerjaan seks komersial demi memenuhi kebutuhan dasar.
"Saya tidak pernah semiskin ini sebelum saya menjadi mahasiswi. Uang sewa kamar sangat mahal. Setiap belanja, saya cuma bisa beli pizza beku murahan yang siap masuk oven," katanya.
Dalam keputusasaan, ia mendapat informasi di media sosial untuk menjual foto dirinya ke sebuah situs web fetish.
Ia bisa mendapat £100 (sekitar Rp1,8 juta) atau lebih dengan menjual foto kakinya.
"Saya terbuka soal ini. Ayah saya tahu. Pacar saya juga tahu. Saya tidak menyesal karena saya menemukan jalan cari uang untuk makan," katanya.
"Tapi kehidupan universitas mengerikan karena mendorong saya untuk sampai pada pekerjaan seperti itu. Tak adil menurut saya. Ini akan selamanya menjadi kenangan pahit bagi saya," katanya.
Survei menemukan bahwa 57% dari responden mengalami gangguan kesehatan mental karena khawatir soal uang.
Angka tersebut naik 11% dari tahun lalu.
Ahli psikoterapi Hannah Morish mengatakan pekerjaan seks komersial bisa dengan mudah menyebabkan kecemasan dan depresi.
"Pekerjaan seks komersial bisa membuat sesorang merasa terkucil karena stigma yang melekat padanya. Artinya, jika mahasiswa itu sudah punya pengalaman negatif atau berbahaya, mereka mungkin merasa tidak bisa membicarakan itu, dan ini bisa membuat mereka semakin merasa terkucil dan kesepian," katanya.
Baca : Hari Ini 28 Oktober, Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda dalam Bahasa Inggris, Share & Status Medsos
Baca : Kabar Buruk Santri yang 3 Tahun Lalu 'Ramal' Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Begini Nasibnya Sekarang
"Kampus dan senat mahasiswa perlu meninjau ulang apakah mereka memiliki penasihat atau ruang aman di kampus untuk mendukung mahasiswa yang terlibat dengan pekerjaan seperti itu."
Jake Butler dari Save the Student mengatakan ketersediaan dana dan beasiswa untuk mahasiswa harus dijadikan prioritas utama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.