Presiden AS Donald Trump Perkenalkan Anjing Militer yang Bantu Lumpuhkan Pemimpin ISIS di Suria
Presiden Donald Trump merilis foto "anjing hebat" yang berperan dalam penangkapan pemimpim ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Inilah Foto Anjing Militer Amerika yang Membantu Melumpuhkan Pemimpin ISIS di Suria
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump merilis foto "anjing hebat" yang berperan dalam penangkapan pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
Pihak militer tidak memberikan komentar mengenai peran anjing tersebut selama penyergapan.
Namun Presiden Trump memberikan beberapa wawasan mengenai misinya saat konferensi pers pada Minggu (27/10/2019).
Seperti yang dilansir Business Insider, Presiden Donald Trump merilis foto anjing yang mengambil bagian dalam penyergapan pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi pada Sabtu (26/10/2019).
"Kami telah mendeklasifikasi gambar anjing yang luar biasa (nama tidak diklasifikasikan) yang melakukan PEKERJAAN BESAR dalam menangkap dan membunuh Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi," tulis Trump lewat akun Twitter-nya.
Baca: 4 Hal yang Harus Diwaspadai Indonesia Pasca-kabar Tewasnya Pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi
Para pejabat militer tidak mengomentari aksi anjing itu selama penyergapan, tetapi Trump memberikan beberapa informasi.
"Dia mencapai ujung terowongan, saat anjing-anjing kami mengejarnya."
"Ia kemudian menyalakan rompi bomnya, membunuh dirinya sendiri serta 3 anak-anak."
Trump berkata anjing tersebut mengalami beberapa luka selama penyergapan.
Anjing itu kemudian kembali bertugas setelah menjalani perawatan.
Baca: 6 Orang Terduga Teroris Ditangkap di Tiga Kota Wilayah Jabar, Polisi Sebut Terafiliasi ISIS
Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan anjing itu masih berada di zona pertempuran.
Namun, Mark Milley tidak mau menyebut namanya.
Berita tentang peran anjing dalam serangan itu memicu spekulasi tentang nama dan jenisnya.
Beberapa pejabat militer mengatakan nama anjing itu adalah "Conan," menurut wartawan Newsweek James LaPorta.
Anjing itu kabarnya dinamai menurut komedian Conan O'Brien.
Para pejabat AS juga mengatakan kepada ABC News bahwa anjing itu berjenis Malinois Belgia, jenis yang sama yang ikut serta dalam operasi melawan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden pada 2011.
Diberitakan Tribunnews pada Minggu, 27 Oktober 2019, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas setelah operasi militer AS di Suriah.
Donald Trump menyatakannya dalam sebuah pernyataan dari Gedung Putih, Minggu (27/10/2019) waktu setempat.
"al-Baghdadi sudah tewas," ujar Trump melansir AP.
Dia mengatakan tidak ada personil AS yang tewas dalam misi.
Al-Baghdadi memimpin teroris dunia dan bisa dibilang manusia paling dicari di dunia.
Pada Sabtu (26/10/2019) malam, Trump memberikan postingan di Twitter.
"Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi! " katanya di Twitter.
Kantor media The Associated Press (AP) mengutip keterangan seorang pejabat AS yang mengatakan, bahwa pada Sabtu (26/10/2019), al-Baghdadi menjadi target dalam serangan militer di Provinsi Idlib, Suriah.
Juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley menjelaskan, Trump akan memberikan pernyataan utama pada Minggu (27/10/2019) pukul 09.00 waktu setempat.
Jika tewasnya al-Baghdadi terkonfirmasi, maka keberhasilan operasi bisa menjadi nilai positif besar bagi Trump.
Al-Baghdadi tewas bersama dua istrinya
Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi dilaporkan tewas setelah serangan militer Amerika Serikat (AS) di Suriah.
Baghdadi, yang nama sebenarnya adalah Ibrahim Awwad Ibrahim Ali Muhammad Al-Badri Al-Samarrai, diduga melakukan aksi bunuh diri dengan meledakkan rompi bom bunuh diri, ketika pasukan operasi khusus AS turun melakukan serangan.
Aksi bom bunuh diri itu dilakukan Baghdadi setelah mengetahui dirinya tak mungkin lagi untuk melarikan diri dari kepungan dan serbuan pasukan khusus AS, demikian menurut laporan media mengutip beberapa sumber pemerintah.
Penyerbuan, yang dimulai setelah tengah malam itu, memang menargetkan Baghdadi dan keluarganya yang diduga tinggal di desa Barisha di Provinsi Idlib, dekat perbatasan Turki.
Dalam video serangan militer itu, terdengar suara helikopter dan kontak tembak.
Kantor berita resmi Turki, Anadolu mengatakan delapan helikopter AS dan dua drone berpartisipasi dalam operasi militer.
Operasi militer itu berlangsung 90 menit.
Pejabat Turki mengatakan mereka memiliki tahu mengenai operasi tersebut.
Turki memiliki informasi Baghdadi telah tiba di lokasi, dimana ia dilaporkan meninggal.
Laporan itu saat 48 jam sebelum ia tewas.
Televisi di Irak melaporkan, akan menyiarkan cuplikan dari serangan militer.
Televisi Irak menambahkan, Badan intelijen Irak telah membantu menentukan lokasi Al-Baghdadi.
Majalah AS Newsweek, yang pertama kali melaporkan berita itu, mengatakan telah diberitahu oleh seorang pejabat Angkatan Darat AS yang memberi penjelasan tentang penyerbuan tersebut.
Ia mengatakan Al-Baghdadi sudah meninggal.
Sosok al-Baghdadi
Al-Baghdadi diperkirakan lahir di Samarra, di utara Baghdad, pada 1971.
Sejumlah laporan menyebutkan ia adalah ulama yang aktif di masjid di Samarra ketika koalisi pimpinan AS melancarkan invasi pada 2003.
Ada yang mengatakan ia aktif di dalam gerakan Islam militan, ketika Saddam Hussein berkuasa.
Informasi lain menyebutkan, ia mengadopsi paham radikal saat ditahan di Kamp Bucca, fasilitas penahanan AS di Irak selatan yang banyak dihuni oleh komandan-komandan al-Qaida.
Ia adalah pemimpin kelompok di tubuh al-Qaida yang kemudian berubah nama menjadi ISIS pada 2010.
Pada Oktober 2011, Washington secara resmi menyatakannya sebagai teroris dan menawarkan hadiah 25 juta dollar AS bagi siapa pun yang bisa menyediakan informasi yang berujung pada kematian atau penangkapan Al-Baghdadi.
(Tribunnews.com/Tiara Shelavie, Srihandriatmo Malau)