Benarkah Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikhianati Anak Buahnya?
Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi disebut dikhianati anak buah sendiri dengan mengungkap lokasi persembunyiannya.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi disebut dikhianati anak buah sendiri dengan mengungkap lokasi persembunyiannya.
Pria yang tak disebutkan identitasnya itu disebut berada dalam bangunan tempat Baghdadi bersembunyi ketika Pasukan Delta datang menyerbu Sabtu (26/10/2019).
Dalam keterangan pejabat anonim AS kepada The Washington Post dikutip Daily Mail pekan lalu, si anak buah memberikan lokasi dengan detil.
Baca: Identitas Anjing yang Kejar Pimpinan ISIS al-Baghdadi Terungkap, Ini Kata Pakar Kemanan Nasional
Baca: Konfirmasi Kematian Al-Baghdadi, ISIS Umumkan Pemimpin Baru
Baca: Amerika Rilis Video Penyerbuan Yang Sebabkan Tewasnya Pemimpin ISIS Al-Baghdadi
Baca: Foto Perbedaan Obama dengan Trump saat Awasi Penyerangan Teroris
Di antaranya seperti apa ruangan dan interior Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi berada, sehingga memudahkan Pasukan Delta AS melacaknya.
Baghdadi diberitakan tewas setelah mengaktifkan rompi bunuh diri ketika dikejar hingga ke ujung terowongan, membunuh juga dua anak yang bersamanya.
Si sumber mengungkapkan, sosok yang mengkhianati Baghdadi itu bakal menerima sebagian hadiah 25 juta dollar AS, sekitar Rp 350 miliar.
Selain itu, dia bersama keluarganya dilaporkan sudah dipindahkan dari Suriah sekitar dua hari setelah militer AS menyerbu bangunan di desa Barisha itu.
Sumber AS mengatakan, si pengkhianat disebut merupakan Sunni Arab, dan berubah haluan setelah dia dendam karena ISIS membunuh keluarganya.
Informan itu diyakini memimpin sekelompok orang untuk mencuri celana dalam Baghdadi guna memastikan celana dalamnya, dilaporkan NBC News.
Intelijen Kurdi yang mengawasi si informan segera menyerahkan celana dalam itu kepada AS sebelum operasi dimulai pada Sabtu malam waktu setempat.
Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Mazloum Abdi, kepada NBC mengungkapkan bagaimana informan memaparkan dengan akurat.
Seperti tata letak ruangan per ruangan di desa Barisha, jumlah lantai, berapa penjaga yang ada, hingga terowongan persembunyian.
Pernyataan Abdi itu terjadi setelah Presiden Donald Trump mendapat kritikan baru karena menarik pasukan dari utara Suriah, dan dianggap meninggalkan Kurdi.
Dalam konferensi pers Minggu (27/10/2019), Trump memuji Pentagon karena di saat terakhir, Baghdadi disebutnya "ketakutan dan panik".