Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mencoba Semua Makanan yang Sedang Tren, Wanita Ini Malah Kehilangan Penglihatannya

Wanita asal Malaysia ini harus kehilangan penglihatannya setelah mencoba semua makanan yang tengah tren di kalangan masyarakat.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Mencoba Semua Makanan yang Sedang Tren, Wanita Ini Malah Kehilangan Penglihatannya
Harian Metro
Wanita asal Malaysia ini harus kehilangan penglihatannya setelah mencoba semua makanan yang tengah tren di kalangan masyarakat. 

"Sebagian besar makanan itu sebenarnya tidak memiliki nilai gizi tetapi hanya tinggi gula dan karbohidrat," ujar Sidah saat ditemui di rumahnya di Kampung Gelugor Raja, Kuala Terengganu, Malaysia.

Sebelumnya ia juga pernah menjalani proses penyembuhan hanya selama satu tahun dan berhenti karena Sidah terlalu sibuk.

Hingga akhirnya, penglihatan Sidah mulai terganggu dan iapun memulai perawatannya kembali di Hospital Sultanah Nur Zahirah (HSNZ) pada Juli lalu.

Baca: Ahmad Sempat Chat ke Grup WA Sebelum Meninggal Kecelakaan, Sahabat Menyesal Tak Sempat Menemui

Baca: Tak Sadar Ayah Ibu Tewas Kecelakaan, Anak Ini Main di Dekat Peti Mati, Terungkap Fakta Memilukan

Dokter pun mengatakan bahwa penglihatan Sidah terganggu dikarenakan diabetes yang dideritanya.

Saat itu dan seterusnya, Sidah mulai makan makanan sehat dan benar-benar mengurangi karbohidrat, lemak, dan asupan gula.

Sidah juga menyebutkan bahwa ibunya memiliki masalah kesehatan seperti asma dan serangan jantung juga.

"Bermula dari situ, saya menjalani kehidupan sehat termasuk menjaga makan seperti mengurangkan pengambilan karbohidrat, makanan berlemak dan manis," ujar Sidah.

Baca: Camilan Sehat Yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes

Baca: Capek Disindir Sarjana S-2 Kok Cuma Bersuami Sopir Truk? Semua Bungkam Saat Dia Ungkap Gaji Suami

Berita Rekomendasi

"Kehidupan saya berubah 100 persen, jika dulu saya yang menguruskan keluarga termasuk membawa ibu menjalani pemeriksaan jantung di HSNZ, namun kini terpaksa meminta bantuan bibi saya jika ada keadaan darurat," lanjut Sidah.

"Kami bukan keluarga yang bahagia. Setelah kematian ayah saya pada 2012 karena sakit, saya dan saudara perempuan saya bekerja untuk mendukung keluarga kami, tetapi sekarang hanya adik perempuan yang bekerja untuk mendukung kami," imbuh dia.

Menurutnya, subsidi 200 Ringgit Malaysia atau setara Rp 676 ribu yang diterima ibunya dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM), tidak cukup untuk mendukung keluarga.

Ibu Sidah pun menyatakan kekhawatirannya dengan keadaan putrinya tersebut.

"Satu-satunya hal yang aku harapkan sekarang adalah penglihatannya untuk kembali. Saya khawatir tentang masa depannya," ungkap ibu Sidah.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas