Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Jepang Shinzo Abe Pusing Dicecar Soal Banyaknya Undangan untuk Nonton Sakura

PM Jepang Shinzo Abe mengaku pusing ketika dicecar pertanyaan terkait banyaknya undangan dikirimkan tahun ini dalam pesta melihat bunga Sakura.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in PM Jepang Shinzo Abe Pusing Dicecar Soal Banyaknya Undangan untuk Nonton Sakura
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
PM Jepang Shinzo Abe dan Akie sang istri saat berhanami Sakura bersama para artis Jepang termasuk Dewi Soekarno di taman Shinjuku April 2019 lalu. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengaku pusing ketika dicecar pertanyaan terkait banyaknya undangan dikirimkan tahun ini dalam pesta melihat bunga Sakura, ber-hanami di Taman Shinjuku Tokyo yang mencapai lebih dari 18.000 orang.

"Luar biasa banyak undangan 18.200 orang meningkat drastis dari 13.700 orang pada tahun 2014. Itu kan uang pajak masyarakat dihambur-hamburkan. Apa bisa kita lihat daftar lengkap undangan tersebut?" tanya Tamura, anggota Partai Komunis Jepang di rapat parlemen, Selasa (12/11/2019).

Alasan meminta daftar tersebut karena itu acara masyarakat umum dan sebagai wakil masyarakat di parlemen berhak melihat daftar tersebut.

PM Jepang Shinzo Abe menolak daftar lengkap tersebut dengan alasan privasi masing-masing orang.

"Yang pasti kita undang para anggota diplomat asing, para pejabat pemerintah, para wakil guru dan pemuka masyarakat, asosiasi murid dan orang tua (PTA) serta artis dan sebagainya," kata dia.

Berhanami, minum dan makan bergembira ria di bawah pohon Sakura di Taman Ueno Tokyo
Berhanami, minum dan makan bergembira ria di bawah pohon Sakura di Taman Ueno Tokyo (Foto: Richard Susilo)

Baca: Viral Warung Angkringan ala Yogyakarta Muncul di Jepang, Ternyata Seniman Ini Penggagasnya

Baca: Pengawasan Pemagang Asing ke Jepang akan Semakin Diperketat

Undangan tersebut diatur dengan baik di Komite Khusus Revitalisasi Regional Dewan Perwakilan Rakyat, dan daftar undangan segera dikonfirmasikan dengan pejabat pemerintah.

Berita Rekomendasi

"Daftar Pengamatan Bunga Sakura didasarkan pada pendapat dari berbagai kementerian dan lembaga. Kami telah menyelesaikannya di Sekretariat Kabinet dan Kantor Kabinet, dan saya pikir prosesnya tepat. Saya ingin terus mengatur undangan dengan cara yang sama seperti sebelumnya," kata Yukihiro Otsuka, Kepala Sekretaris Kabinet Kantor Kabinet kepada Komite Khusus Penciptaan Daerah Dewan Perwakilan Rakyat.

Dokumen undangan tersebut dengan masa retensi kurang dari satu tahun, dibuang segera setelah pertemuan berakhir.

Baca: Manulife Genjot Performa Karyawan lewat Program Kaizen

Baca: Proyeknya Rugi di Indonesia, Perusahaan Mitsui E & S Holdings Akan PHK 1000 Karyawannya di Jepang

Untuk mengundang 18.200 orang tersebut pemerintah mengeluarkan dana sekitar 57 juta yen.

Kali ini banyak sekali pendukung PM Abe dari Perfektur Yamaguchi diundang dalam acara melihat Sakura tersebut.

Bahkan istri PM Abe, Akie Matsuzaki, dalam blog pribadinya menuliskan sehari sebelum pesta Sakura itu, "Sampai jumpa besok ya di pesta Sakura. Suami saya menanti kedatangan para pendukung dari Perfektur Yamuguchi dengan gembira."

Shinzo Abe kelahiran Perfektur Yamaguchi tanggal 21 September 1954 dan jadi anggota parlemen mewakili Perfektur Yamaguchi Jepang.

Masyarakat Jepang ber-hanami di taman Ueno di Tokyo serta papan larangan bagi pengunjung (kanan).
Masyarakat Jepang ber-hanami di taman Ueno di Tokyo serta papan larangan bagi pengunjung (kanan). (Koresponden Tribunnews/Richard Susilo)

Abe terpilih mewakili distrik satu dari Perfektur Yamaguchi pada 1993 setelah kematian ayahnya pada 1991, dan memperoleh suara terbanyak dari pemilu manapun dalam sejarah perfektur itu.

Pada 1999 ia menjadi Direktur Divisi Urusan Sosial, Wakil Kepala Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Mori dan Koizumi dari 2000–2003, dan sesudah itu ia diangkat menjadi Sekjen Partai Demokrat Liberal.

Shinzo Abe adalah juru runding utama untuk pemerintah Jepang atas nama keluarga-keluarga Jepang yang diculik dan dibawa ke Korea Utara.

Pada 31 Oktober 2005, ia dicalonkan menjadi Sekretaris Kabinet dari Kabinet kelima Koizumi, menggantikan Hiroyuki Hosoda.

Para warga Jepang, keluarga dan teman ber Hanami di bawah pohon Sakura minggu ini
Para warga Jepang, keluarga dan teman ber Hanami di bawah pohon Sakura minggu ini (Richard Susilo)

Pada 20 September 2006, ia terpilih sebagai ketua Partai Demokrat Liberal sekaligus menjadi PM Jepang.

Juni 2007 Abe bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta menandatangani kesepakatan (MoU) bersama pengiriman 1.500 perawat dan penopang lansia Indonesia ke Jepang.

Angkatan pertama perawat Indonesia tiba di Jepang bulan Januari 2008.

Informasi tenaga kerja Indonesia di Jepang dapat bergabung ke facebook: https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang/

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas