Polisi Hong Kong Ancam Akan Gunakan Peluru Tajam, Hentikan Pendemo yang Gunakan Senjata Mematikan
Kepolisian Hong Kong mengancam akan menggunakan peluru tajam jika pendemo tidak berhenti menggunakan senjata mematikan,
Penulis: garudea prabawati
Editor: Miftah
Beijing membantah ikut campur dalam urusan Hong Kong dan menyalahkan pengaruh asing atas kerusuhan itu.
Banyak lainnya yang terjebak di kampus tersebut dan mengatakan mereka tidak akan pernah menyerah.
"Kami telah terjebak di sini, itu sebabnya kami harus berjuang sampai akhir. Jika kami tidak bertarung, Hong Kong akan berakhir," kata Ah Lung, seorang pendemo berusia 19 tahun.
Banyak pengunjuk rasa mengenakan topeng gas atau sapu tangan yang diikat di mulut dan hidung mereka untuk melindungi diri dari gas air mata.
Beberapa melepas pakaian dalam mereka, setelah sebelumnya tersiram meriam air yang menurut saksi mengandung iritasi.
Sebuah kendaraan polisi lapis baja yang dibakar oleh bom bensin dalam aksi hari Minggu, dan kendaraan tersebut ditarik pergi Senin pagi.
Momok kebuntuan berdarah telah menyebabkan beberapa kekhawatiran internasional.
Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Malcolm Rifkind mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kepala Eksekutif Hong Kong memiliki tanggung jawab untuk melakukan segala yang mungkin untuk mencegah pembantaia."
"Dia harus memerintahkan polisi untuk menahan diri," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)