Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Dapat Rezeki, Lulus Sekolah atau Karir Meningkat? Datanglah ke Kuil Hajiri di Jepang

Kuil Hijiri yang terletak di daerah Wado Chichibu Jepang sangat ramai dikunjungi karena banyak bukti tertulis warga yang datang rezekinya terkabul.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ingin Dapat Rezeki, Lulus Sekolah atau Karir Meningkat? Datanglah ke Kuil Hajiri di Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kuil (Wado) Hajiri di Chichibu Jepang. 

Wado secara kasar diterjemahkan menjadi "Tembaga Kita" atau "Tembaga Jepang", Wado Kaichin menjadi "Mata Uang Tembaga Jepang".

Untuk memperkenalkan mata uang baru, perayaan nasional diadakan, termasuk amnesti bagi tahanan.

Provinsi Musashino menerima status bebas pajak dan hadiah murah hati diberikan kepada orang miskin.

Sementara itu, kuil kuno Hijiri Shinto setempat dipindahkan ke lokasi penambangan Kuroya.

Seratus pejabat tinggi pemerintah menghadiri upacara peresmian kuil.

Tetapi karena perjalanan dari Nara ke Musashino dianggap terlalu sulit, seorang master tukang emas Nara diperintahkan untuk menempa sepasang kelabang dari muatan pertama tembaga Wado.

Kelabang tembaga itu kemudian disajikan pada upacara peresmian kuil sebagai hadiah dari Permaisuri Genmei.

Berita Rekomendasi

Hal itu masih merupakan peninggalan paling berharga di kuil saat ini, bersama dengan 13 buah bijih tembaga Wado yang kaya.

Salinan mereka dipajang di dekat monumen Wado Kaichin.

Namun, interpretasi yang lebih baru melihat kelabang tembaga itu sebagai permainan pada pepatah Jepang bahwa "Uang memiliki banyak kaki. Mudah hilang."

Pohon keramat dikalungi kertas
Pohon keramat dikalungi kertas "berdoa" dan untaian ramalan emas diikatkan di Kuil Hijiri. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Doa di Kuil Wado Hijiri dapat menyebabkan keberuntungan dalam perjudian karena catatan ini membuktikan.

Doa di Kuil Wado Hijiri dapat menyebabkan keberuntungan dalam perjudian karena catatan ini terlihat pada anjing penjaga yang ada di depan kuil tersebut.

Penambangan dan pencetakan dimulai pada skala profesional pada Agustus 708 Masehi.

Koin Wado Kaichin dimodelkan pada koin Kai Yuan Tong Bao Cina, yang sudah beredar di Jepang.

Baca: Jepang Ingin Bantu Indonesia soal Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim

Baca: 3 Tips Penting Liburan ke Jepang untuk Pemula

Baca: Berbagai Binatang Langka dari Indonesia Banyak Diselundupkan ke Jepang

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas