Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemecatan Richard Spencer, Mulai dari Kicauan Trump Hingga Memecat Dirinya Sendiri

Diketahui, Kepala AL itu dipecat buntut penanganan kasus dugaan kejahatan perang anggota Navy SEAL Eddie Gallagher

Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) baru saja digemparkan dengan berita pemecatan Richard Spencer (76) pada Minggu (24/11/2019) kemarin.

Diketahui, Kepala AL itu dipecat buntut penanganan kasus dugaan kejahatan perang anggota Navy SEAL Eddie Gallagher.

Baca: Kalahkan Lawan Lewat Satu Pukulan, Petinju Ini Klaim Lebih Hebat dari Mike Tyson

Dilansir dari Forbes.com pada Senin (25/11/2019), Spencer diberhentikan melalui berbagai pengumuman.

Mulai dari surat pemecatan resmi hingga melalui tweet Presiden AS Donald Trump.

Mulanya Administrasi Donald Trump menawarkan tiga versi pemecatan yang berbeda kepada Spencer.

Yang pertama terungkap dalam pernyataan Departemen Pertahanan AS yang diumumkan Menteri Pertahanan Mark T. Esper pada Minggu sore.

Berita Rekomendasi

Kala itu Esper meminta pengunduran diri Kepala AL Richard Spencer karena kehilangan kepercayaan.

"Saya kehilangan kepercayaan pada dirinya mengenai kekurangannya tentang keterusterangan percakapan dengan Gedung Putih yang melibatkan penanganan Navy SEAL Eddie Gallagher," ujarnya.

Alasan pemecatan tersebut bermula dari temuan Sekretaris Esper terkait Spencer yang secara sadar berupaya meringankan sanksi bagi Eddie Gallagher.

"Dia menjadi nakal dan secara pribadi mengusulkan kepada Gedung Putih untuk mengembalikan pangkat Gallagher dan memungkinkannya untuk pensiun dengan pin Trident-nya," kata Esper.

Kemudian Presiden Donald Trump bergabung dengan Esper mengumumkan pemecatan Spencer melalui akun Twitter pribadinya.

Kicauan Presiden AS itu menegaskan ketidakpuasannya terhadap uji coba perawatan Gallagher sekaligus mengungkapkan kekecewaan Trump atas apa yang dilakukan Spencer.

"kelebihan biaya yang besar dari prosedur kontrak pemerintah masa lalu tidak ditujukan untuk kepuasan saya," kata Trump di Twitter pribadinya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas