Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kursi Presiden Donald Trump Terancam, Ini yang Dilakukan DPR AS untuk Pemakzulan Presiden

Kongres AS secara resmi mengundang Presiden Donald Trump untuk hadir dalam sidang dengan agenda pemakzulan sang presiden.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kursi Presiden Donald Trump Terancam, Ini yang Dilakukan DPR AS untuk Pemakzulan Presiden
Sputnik News
Presiden Amerika Serikat Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM - Kongres AS secara resmi mengundang Presiden Donald Trump untuk hadir dalam sidang dengan agenda pemakzulan sang presiden.

Upaya pemakzulan Presiden Donald Trump ini merupakan buntut dari percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky soal permintaan penyelidikan terhadap Joe Biden, calon penantangnya di Pilpres AS 2020 dari Partai Demokrat.

Undangan itu merupakan babak baru dalam upaya pemakzulan Trump oleh DPR AS buntut percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Upaya pemakzulan ini sebelumnya sudah sampai tahap penyelesaian rapat dengar pendapat yang digelar terbuka oleh Komite Intelijen DPR AS.

Kemudian juga sudah dilakukan tahapan wawancara saksi secara tertutup.

Adam Schiff, Ketua Komite Intelijen, menuturkan bahwa departemennya bersama Komite Pengawasan dan Luar Negeri bakal menyelesaikan laporan mereka, dan diungkap pada 3 Desember.

Bagaimana Undangan kepada Trump Diberikan?

Baca: Konglomerat Michael Bloomberg Siap Tantang Donald Trump di Pilpres AS 2020

Nadler mengatakan, dia sudah menulis surat secara langsung kepada presiden dari Partai Republik bahwa dia bisa hadir dalam sidang 4 Desember.

Berita Rekomendasi

"Dia mengambil kesempatan ini untuk hadir dalam sidang pemakzulan, atau berhenti mengeluh tentang prosesnya," tegas Nadler.

Trump memang berulang kali membantah dia melakukan pelanggaran, dan menyebut sidang tersebut merupakan upaya menjelekkannya.

"Saya berharap dia bisa memilih untuk hadir secara langsung atau mengutus wakil, seperti yang dilakukan pendahulunya," jelas Nadler.

Dalam suratnya kepada Trump, Nadler menjelaskan sang presiden bisa mempertanyakan secara langsung argumen historis dan konstitusi pemakzulannya.

Tentu saja, lanjut Nadler, DPR AS juga bisa mendiskusikan atas dasar apa Trump harus melarang otoritas mereka mengaktifkan pasal pemakzulan.

Baca: Foto Perbedaan Obama dengan Trump saat Awasi Penyerangan Teroris

Dia pun memberikan tenggat waktu pada 1 Desember pukul 18.00 waktu setempat apakah Trump bakal hadir, atau siapa yang ditunjuknya.

Bagaimana Tahapan Pemakzulan Selanjutnya?

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas