Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Sangat Sulit Lengserkan Donald Trump di Level Senat AS

Di Senat, kata dia, Partai Demokrat yang menginisiasi pemakzulan di DPR, kalah suara dengan Partai Republik yang mendukung Trump.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Sangat Sulit Lengserkan Donald Trump di Level Senat AS
Instagram @realdonaldtrump
Meski sangat kecil kemungkinan Donald Trump untuk lengser, pemakzulan oleh DPR tetap dilakukan. Partai Demokrat ungkap alasannya 

Trump dimakzulkan karena diduga telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

Presiden AS itu dianggap menggunakan kekuatan pemerintahannya untuk menekan Ukraina mengumumkan hasil penyelidikan yang dapat mendiskreditkan lawan politiknya.

Pemungutan suara untuk pemakzulan Trump karena kasus ini berjumlah 230 hingga 197 suara.

Perwakilan Jared Golden dari Maine Kemudian bergabung dengan Partai Republik, menyuarakan penentangan terhadap upaya penghalangan biaya Kongres oleh Trump.

Voting untuk pemakzulan Trump dalam kasus ini berjumlah 229 hingga 198 suara.

Selain itu tidak ada Partai Republik yang memilih salah satu pasal impeachment yang dicanangkan tersebut.

Perwakilan Justin Amash, seorang independen dari Michigan memberikan suara untuk kedua pasal impeachment tersebut.

Berita Rekomendasi

Selain itu, perwakilan Tulsi Gabbard, Demokrat Hawaii, yang mencalonkan diri sebagai presiden juga memberikan suara "hadir" untuk kedua pasal impeachment yang ditujukan untuk Trump.

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak bisa "dengan hati nurani yang baik" memilih ya atau tidak.

Baca: Diimpeach, Donald Trump Mencak-mencak dan Mengutuk DPR Amerika

"Saya berdiri di tengah dan telah memutuskan untuk memilih sekarang. Saya tidak bisa memilih dengan suara hati yang menentang pemakzulan karena saya percaya Presiden Trump bersalah karena kesalahan,” katanya.

"Saya juga tidak dapat memilih dengan suara nurani untuk pemakzulan karena pemecatan presiden yang duduk tidak boleh menjadi puncak dari proses partisan, didorong oleh permusuhan suku yang telah begitu parah memecah belah negara kita," tambahnya.

Persidangan bersejarah di Senat diperkirakan akan dimulai awal tahun depan, yang memberikan para senator keputusan terakhir tentang apakah membebaskan presiden ke-45 atau terpidana dan mengeluarkannya dari jabatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas