Jepang Kembangkan Sistem Rudal Pencegat Baru Jenis SAM
Kementerian Pertahanan Jepang mulai mempertimbangkan untuk mengembangkan sistem rudal pencegat baru dalam menanggapi ancaman rudal balistik.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang mulai mempertimbangkan untuk mengembangkan sistem rudal pencegat baru dalam menanggapi ancaman rudal balistik yang meningkat, termasuk menghadapi Korea Utara.
"Sebuah penelitian akan dimulai tahun depan untuk meningkatkan kemampuan Pasukan Bela Diri Angkatan Darat Tipe 03 dengan jangkauan menengah darat ke udara, surface-to-air missile (SAM) jarak menengah," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (27/12/2019).
Upaya tersebut guna menambah kemampuan intersepsi rudal balistik, untuk menanggapi rudal baru yang terbang dalam orbit tidak teratur yang dikembangkan oleh Korea Utara akhir-akhir ini.
Apabila pengembangan itu selesai, maka akan menjadi sistem pencegat "ketiga", mengikuti Angkatan Laut Bela Diri Aegis Interceptor Aegis SM3 dan Angkatan Udara Bela Diri Patriot darat-ke-udara Patriot (PAC3).
Middle SAM adalah sistem rudal yang diproduksi di dalam negeri, dan versi perbaikan dari sistem rudal, yang memiliki jangkauan kurang dari 100 km, akan dikerahkan ke Pasukan Bela Diri (SDF) Darat secara berurutan dari akhir tahun depan.
Meskipun dapat menembak jatuh pejuang musuh dan rudal jelajah, namun hal itu tidak mendukung rudal balistik.
Oleh karena itu Kementerian Pertahanan akan merenovasi versi yang ditingkatkan, disempurnakan lebih lanjut dari medium SAM sehingga dapat mencegat sesaat sebelum menabrak rudal balistik.
Secara khusus, akan memulai verifikasi teknis untuk meningkatkan kemampuan prediksi lintasan rudal balistik musuh dengan memodifikasi rudal yang dipandu (badan rudal) dan sistem pengendalian kebakaran, dan untuk merespons rudal balistik termasuk model-model terbaru.
Hal ini juga akan memainkan peran dalam menutupi celah kekurangan yang dibuat di PAC3, di mana jangkauan intersepsi hanya beberapa puluh kilometer.
Baca: Mengenal Kadomatsu, Hiasan Tahun Baru dari Potongan Bambu yang Dipasang di Rumah Warga Jepang
Baca: Kaleidoskop 2019, Saat Reino Barack Hadir, Syahrini Akui Masih Didekati Pria Lain, Begini Nasibnya
Periode pengembangan diperkirakan sekitar tiga tahun.
Sasaran pencegatan adalah rudal balistik jarak pendek dengan orbit tidak teratur yang dikembangkan Korea Utara tahun ini berdasarkan "Iskander" buatan Rusia.
Terbang di ketinggian rendah dan menaik kembali sebelum mendarat.
Karakter jelajah itu menarik orbit yang rumit berbeda dari tipe konvensional.