Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reynhard Sinaga Lancarkan Aksi Bejat di Pusat Keramaian Kota Manchester

Selama dua setengah tahun, Reynhard melakukan perburuan terhadap para lelaki muda yang tengah menikmati gegap gempita Manchester

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Reynhard Sinaga Lancarkan Aksi Bejat di Pusat Keramaian Kota Manchester
Kolase Cavendish Press
Reynhard Sinaga disebut pernah dijodohkan oleh orang tuanya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Inggris menjadi pelaku pemerkosaan dengan kasus terbesar dalam sejarah Inggris.

Selama dua setengah tahun, Reynhard melakukan perburuan terhadap para lelaki muda yang tengah menikmati gegap gempita indahnya malam di pusat Kota Manchester.

Dikutip dari BBC.co.uk pada Selasa (7/1/2020), Jalan Princess yang menjadi jantung Kota Manchester tidak pernah sepi dari keramaian massa.

Bila anda menyusuri Princess dari balai kota Victoria -- yang mengesankan di Albert Square, dan melewati bar, toko, restoran, gudang tekstil yang dikonversi, anda akan mencapai perbatasan yang juga dua destinasi paling populer di kota ini, yakni Chinatown dan Gay Village.

Di luar itu, anda akan tiba di sebuah jalan yang kini menjadi wadahnya klub malam besar di Kota Manchester seperti Factory, Fifth, dan Joshua Brooks, yang merupakan bagian besar dari kehidupan malam kota yang semarak ini.

Baca: WNI Pemerkosa di Inggris Ini Jadi Berita Populer di Jepang

Kemudian, karena pusat klub malam di Kota Manchester dekat dengan dua universitas yang ada di kota ini, jalan princess menjadi kawasan populer untuk akomodasi para pelajar, mulai dari remaja hingga yang dewasa.

Baca: Kepala Sekolah Ungkap Sosok Reynhard Sinaga Saat Mengenyam Pendidikan di SMAN 1 Depok

Berita Rekomendasi

Di sana, seorang pria bergelar Pascasarjana asal Indonesia, bernama Reynhard Sinaga (36) menjadikan lokasi populer di Kota Manchester ini sebagai tempat tinggal selama tujuh tahun.

Pria asal Jambi itu diketahui menyewa sebuah apartemen dekat dengan Factory Nightclub, yang hanya perlu lima menit bila ditempuh dengan berjalan kaki untuk mencapainya.

Selama berada di Inggris, Reynhard sudah memiliki empat gelar dan sebetulnya ia pun sedang menjalankan studi untuk mendapatkan gelar doktor.

Di samping aktivitasnya sebagai seorang akademisi yang tengah menuntut ilmu, di malam hari, Reynhard justru menjelma menjadi seorang predator seksual yang haus dan siap menerkam para korbannya.

Namun akhirnya, pengadilan Manchester memvonis Reynhard Sinaga penjara seumur hidup.

Rey dinyatakan bersalah karena menggunakan kandungan narkoba untuk memperkosa, dan melakukan pelecehan seksual terhadap 48 pria, tetapi polisi yakin mereka termasuk di antara sedikitnya 190 korban lain yang telah tercatat.

Pihak kepolisian sendiri bisa sangat akurat tentang angka-angka korban ini karena Reynhard Sinaga memfilmkan serangannya dan mengumpulkan apa yang disebut detektif "tropi" -- barang atau informasi yang dicuri dari para korbannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas