Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM - Reyhard Sinaga, warga negara asal Indonesia (WNI), divonis penjara seumur hidup oleh jaksa penuntut umum (JPU) pengadilan Inggris karena terbukti melakukan kekerasan seksual kepada 190 lelaki di Manchester.

Rey, sapaan akrabnya, lahir di Jambi, Pulau Sumatera, pada tahun 1983. Ia mulai menapakkan kakinya di Inggris pada tahun 2007 menggunakan visa pelajar ketika berusia 24 tahun.

Pria setinggi 5 kaki 7 cm (170cm) yang bersuara lembut, murah senyum dan berkacamata tebal, semasa menempuh pendidikan di Inggris tinggal di sebuah apartemen di Montana House yang berdekatan dengan Factory Nightclub, tempat hiburan malam yang menjadi lokasi favorit Rey ketika mencari mangsa.

Dikutip dari TheGuardian.com, Reynhard diketahui menjalani hidupnya di Inggris dari uang yang ditransfer ayahnya yang berprofesi sebagai seorang bankir di Indonesia.

Menurut keterangan seorang temannya di Gay Village Manchester, Rey tidak banyak bercerita seputar kehidupan keluarganya di Indonesia.

"Dia baik, lemah lembut dan tidak sopan, aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia mendapat surat tilang dan
melakukan pengaduan," katanya.

Selain itu, Reynhard dikatakannya tidak pernah menyembunyikan identitasnya sebagai seseorang yang miliki orientasi seks berbeda.

Hal itu terbukti dimana Rey kerap mendatangi Canal Street dan Desa Gay, yang merupakan tempat para gay berkumpul.

Rey juga diketahui menggunakan sebuah aplikasi kencan Gay di ponsel miliknya, yakni Grindr dan Hornet.

Temannya mengungkapkan, sebelum kasus ini mencuat ke publik, dia tidak mengetahui Rey mampu melakukan kejahatan seksual mulai dari memperkosa hingga melakukan kekerasan kepada para korbannya.

Baca: Terungkap Perilaku Reynhard Sinaga Kepada Keluarga & Teman, Pelaku Pemerkosa Puluhan Pria di Inggris

Namun demikian, beberapa teman Rey mengaku pernah mengetahui perbuatan nista Rey tersebut. Bahkan, satu dari teman Rey menyebut pria asal Jambi itu memandang perbuatan bejatnya sebagai "Olahraga."

"Dia akan menyombongkan diri kepada teman-temannya ketika berhasil melancarkan aksinya, sering kali dengan laki-laki yang diperkosanya," ujar teman Rey.

Pada Juli 2015, dalam sebuah grup WhatsApp yang dibacakan JPU, Rey menginformasikan teman di apartemennya tinggal pindah. "Kau mendapatkan cowok baik-baik," sahut temannya di grup WhatsApp tersebut.

Kemudian Rey menjawab, "Pingsan: Hahaha, maksudmu seperti ini?" -- sembari menunjukkan foto korbannya yang telah dilakukan kekerasan seksual.

"Selalu ada yang baru. Sialan kau bisa mendapatkan yang baru setiap minggu," sahut teman Rey dalam grup WhatsApp tersebut.