Iran Ingatkan Sekutu Amerika di Timur Tengah Seperti Arab Saudi dan Israel
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan rudal ke Pangkalan Amerika Serikat (AS) di Irak Barat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan rudal ke Pangkalan Amerika Serikat (AS) di Irak Barat.
Kelompok ini menyebutnya sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan Jenderal pasukan elite Iran Qassem Soleimani sekaligus peringatan terhadap AS bahwa Iran akan melakukan lebih banyak serangan.
"Tentara pemberani unit kedirgantaraan IRGC telah sukses meluncurkan serangan dengan puluhan rudal balistik di pangkalan Al-Asad atas nama Jenderal Soleimani," kata IRGC dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi waktu setempat.
"Kami menyerukan kepada orang Amerika untuk menarik pulang semua prajurit mereka untuk mencegah lebih banyak kerusakan,".
Baca: Balas Dendam, Iran Tembakkan Roket ke Pangkalan Militer AS di Irak, Perang Dunia III Dimulai?
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (8/1/2020), IRGC juga memperingatkan seluruh sekutu AS yang ada di wilayah itu, bahwa mereka juga akan menjadi sasaran jika muncul tindakan agresif yang dilakukan di wilayah masing-masing.
Hal ini berlaku bagi sekutu AS di Timur Tengah yakni Kuwait, Bahrain, Arab Saudi, Yordania dan Israel.
Iran mengancam akan melakukan balas dendam ekstrem terhadap AS atas kematian Soleimani yang tewas terbunuh dalam serangan drone di luar Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Kamis lalu.
Perlu diketahui, serangan terhadap Al-Asad dan beberapa pangkalan AS lainnya di Irak terjadi pada pukul 01.20 waktu setempat, tepat saat dilakukannya konvoi untuk Soleimani.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyebut Soleimani sebagai 'monster' dan seorang teroris.
Kematian Soleimani diibaratkan Trump sebagai hal yang bagus karena diklaim menyelamatkan nyawa banyak orang sekaligus sebagai ultimatum AS bahwa Iran tidak boleh membahayakan orang Amerika dimanapun mereka berada.
Trump juga enggan menarik pasukan AS dari Iran, karena jika AS melakukan hal itu maka secara otomatis mereka menyerahkan negara tersebut ke Iran.