Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polandia Evakuasi Duta Besarnya dari Irak Seiring Meningkatnya Ketegangan Amerika dengan Iran

Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan Duta besarnya untuk Irak Beata Peksa, telah dievakuasi ke Polandia untuk alasan keamanan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polandia Evakuasi Duta Besarnya dari Irak Seiring Meningkatnya Ketegangan Amerika dengan Iran
Twitter @ABC
Iran disebut telah meluncurkan beberapa rudal di fasilitas militer Amerika Serikat di Irak pada Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan Duta besarnya untuk Irak Beata Peksa, telah dievakuasi ke Polandia untuk alasan keamanan.

Evakuasi dilakukan seiring meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran.

Evakuasi dilakukan atas permintaan Inggris karena misi diplomatik Polandia berada di Kedutaan besar Inggris.

Menurut Kementerian Luar Negeri Polandia hanya Duta Besar yang dievakuasi, sementara staf Kedubes di Baghdad masih bekerja di Irak.

Polandia adalah satu dari beberapa negara Eropa yang telah mengatakan pasukan mereka di Irak tidak menjadi korban dalam serangan rudal Iran, Rabu (8/1/2020) dini hari.

Baca: Rupiah Ditutup Melemah, Imbas dari Iran?

Menteri Pertahanan Polandia mengatakan, pasukannya yang ditempatkan di Irak tidak terluka selama serangan rudal Iran pada Rabu (8/1/2020).

Berita Rekomendasi

"Tak satu pun dari tentara Polandia di Irak terluka dalam serangan roket di pangkalan Al-Asad dan Erbil. Kami terus berkomunikasi dengan komandan kontingen militer Polandia di Irak," ujar Mariusz Blaszczak.

Iran menembakkan 15 rudal balistik ke Irak, menargetkan pangkalan militer Amerika Serikat dan koalisi pada Rabu dini hari (8/1/2020).

Baca: Fadli Zon: Pemerintah Indonesia Perlu Siapkan Rencana Amankan WNI di Iran

Fox News melaporkan, sepuluh rudal menghantam pangkalan udara Al-Assad, satu rudal ke pangkalan militer di Erbil dan empat rudal gagal mencapai target.

Demikian Fox News mengutip juru bicara militer AS untuk Komando Pusat, bertanggung jawab untuk pasukan Amerika di Timur Tengah.

Serangan itu dilancarkan dalam dua gelombang, masing-masing berselang satu jam.

Penilaian awal menunjukkan tidak ada korban dari AS.

Baca: Sempat Dirumorkan Sembunyi, Kim Jong Un Akhirnya Muncul ke Publik setelah Kematian Qassem Soleimani

"Tidak ada jatuh korban dari AS," seorang pejabat militer AS di Baghdad mengatakan kepada Fox News.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas