Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Presiden Iran Minta Maaf dan Sesali Kesalahan Tersebut
Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Presiden Iran Sebut Menyesali Kesalahan yang Berujung Bencana dan Unggah Permintaan Maaf di Twitternya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran, Hassan Rouhani angkat bicara soal Pesawat Ukraina yang tak sengaja tertembak jatuh.
Rouhani menegaskan, kejadian tersebut merupakan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan.
Berdasarkan penyelidikan internal Angkatan Bersenjata Iran, Rouhani menerangkan rudal ditembakkan karena kesalahan manusia.
Diketahui, akibat tak sengaja menembak jatuh Pesawat Ukraina itu, sejumlah 176 orang, termasuk penumpang dan kru tewas.
"Republik Islam Iran, sangat menyesali kesalahan yang membawa bencana ini," tutur Rouhani yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (12/1/2020).
"Simpati dan doa saya tujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," tambahnya.
Rouhani menegaskan, investigasi akan terus berlanjut.
Ia mengatakan, investigasi itu untuk menuntut para pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.
Sementara itu, Menteri Iran menyebut, insiden tak sengaja tembak jatuh Pesawat Ukraina ini sebagai kecerobohan Amerika Serikat.
Diwartakan Kompas.com, Pesawat maskapai Ukraine International Airlines jatuh sesaat setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran, Rabu (8/1/2020).
Insiden itu terjadi setelah Iran menyerang pangkalan AS dan sekutunya di Ain al-Assad dan Irbil, Irak, dengan rudal.
Sejumlah negara Barat seperti Kanada, Inggris, maupun AS menyebut terdapat bukti bahwa rudal Teheran tak sengaja menembak pesawat Boeing 737 milik Ukraina itu.
Awalnya, Teheran membantah. Bahkan, mereka siap mengundang sejumlah negara untuk ikut bagian dalam penyelidikan.
Dalam bantahan mereka, pesawat berusia tiga tahun tersebut sempat berusaha kembali ke bandara karena ditemukan 'keadaan darurat', tanpa merinci seperti apa itu.