Wakil PM Taro Aso Minta Maaf pada Masyarakat Terkait Ucapannya 'Jepang Satu Suku Bangsa'
Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso (79) meminta maaf dan minta ucapannya ditarik dari masyarakat mengenai "Satu Suku Bangsa Jepang."
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wakil Perdana Menteri Jepang yang juga Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso (79) meminta maaf dan minta ucapannya ditarik dari masyarakat mengenai "Satu Suku Bangsa Jepang."
"Jepang jadi internasional tidak salah. Sejak 2000 tahun lalu satu tempat satu negara satu bahasa satu suku bangsa, satu kekaisaran yang telah mencapai 126 kaisar, hanya ada di sini saja (Jepang)," kata Taro Aso dalam konferensi pers di Fukuoka, Senin (13/1/2020).
Awal Mei 2018 diberlakukan UU khusus bagi Suku Ainu di Hokkaido sebagai pribumi bangsa Jepang.
"Pemerintah menetapkan orang Ainu sebagai orang asli dalam Hukum Pendukung Orang Ainu yang diberlakukan Mei lalu. Saya tidak punya niat untuk menyangkal kebijakan pemerintah itu," kata Taro Aso menjelaskannya lagi pagi ini kepada pers.
Baca: Mengapa Miliarder Jepang Yusaku Maezawa Mulai Kehilangan Kepercayaan dari Masyarakat?
Baca: Yakuza Jepang Kelompok Ninkyo Yamaguchigumi Berubah Nama Menjadi Kizunakai
Aso juga menyinggung World Cup Rugby tahun lalu dari tim Jepang yang terdiri dari berbagai bangsa, dianggap sudah menjadi tanda "One Team" bahwa Jepang adalah negara satu internasional saat ini.
Namun ucapan "Jepang hanya punya satu suku bangsa" saja dianggap beberapa orang sebagai melanggar hukum, karena ada suku bangsa Ainu sebagai suku bangsa asli, diakui pemerintah Jepang dan berarti Jepang memiliki lebih dari satu suku bangsa.
Bagi penggemar Jepang dapat ikut diskusi dan info terakhir dari WAG Pecinta Jepang. Email nama lengkap dan nomor whatsapp ke: info@jepang.com