Gara-gara Rokok Elektrik, Perempuan 19 Tahun Alami Kerusakan Jaringan Paru-paru Parah
Rokok elektrik atau vapor atau vape masih menjadi pro-kontra. Claire Chung (19) perempuan asal Amerika Serikat mengalami kerusakan jaringan paru-paru.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Claire pun mendapat pengecekan dari bagian gawat darurat, penyakit menular, dan paru-paru.
Tim dokter melakukan tes dan belum ditemukan kejelasan penyakit.
Claire pun diperintahkan untuk melakukan CT scan paru-paru.
Hasil CT scan paru-paru sungguh mengagetkan Claire.
"Paru-paru saya yang berusia 19 tahun benar-benar berkabut dan putih di pemindaian, seluruhnya menutupi kedua paru-paru," ungkapnya.
Sementara itu, paru-paru yang sehat saat CT scan akan berwarna hitam.
"Saya dibawa dengan ambulans untuk dirawat di perawatan yang lebih intensif," ucapnya.
Warna putih dan berkabut yang terlihat di CT scan paru-paru Claire tidak diketahui tim medis apakah itu cairan, darah, bakteri, infeksi, maupun yang lain.
Claire pun menjalani permeriksaan lanjutan dan bronkoskopi.
Bronkoskopi merupakan tes untuk mencari tahu masalah di saluran pernapasan.
Hasilnya menunjukkan jaringan paru-paru Claire mengalami kerusakan parah.
Setelah itu, tim medis memastikan hal tersebut dikarenakan rokok elektrik.
"Jaringan paru-paru saya benar-benar hancur karena menggunakan juul, vape, dan oil cartridge (jenis rokok elektrik)," ujarnya.
Serangkaian pemeriksaan Claire bertepatan dengan sudah selesainya kegiatan sekolahnya.