Kisah 2 Wanita yang Membuat Perhiasan dari Air Susu Ibu, Para Pelanggan Sampai Meneteskan Air Mata
Dua orang wanita yang saling bersaudara Heidi Tan dan Cassandra membuat terobosan baru dalam lini bisnis perhiasan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Dua orang wanita yang saling bersaudara Heidi Tan dan Cassandra membuat terobosan baru dalam lini bisnis perhiasan.
Mereka berdua sama-sama berkreasi menciptakan sebuah perhiasan berbahan Air Susu Ibu (ASI).
Dilansir dari Malay Mail, kedua wanita tersebut awalnya mendapatkan pesan dari seorang pria, pesan tersebut berbunyi, meminta pesanan khusus perhiasan yang dibuat dari ASI istrinya.
Berawal dari hal tersebut kini, Ibu dua anak dan adik perempuannya Cassandra mendirikan Woodie Pie pada 2015 untuk menjual aksesoris buatan tangan yang terbuat dari ASI.
Mereka sebelumnya bekerja bersama dalam bisnis pembuatan sabun dan sejak itu mempelajari dunia kenang-kenangan DNA.
Ikatan khusus yang ada antara seorang ibu dan bayinya adalah sesuatu yang keduanya harap bisa diabadikan dengan membuat benda kenang-kenangan, seperti halnya perhiasan.
“Perjalanan menyusui tidak mudah. Anda akan mengalami sakit di puting susu, mastitis, dan kritik serta komentar negatif dari anggota keluarga atau orang asing," terang Heidi Tan.
“Ini adalah rasa sakit yang hanya diketahui oleh ibu menyusui."
"Saya pikir perhiasan ASI adalah hadiah kecil dan pengakuan bagi seorang ibu ketika mereka melewati periode ini," kata Heidi kepada Malay Mail.
Woodie Pie telah melayani ribuan pelanggan di seluruh dunia, termasuk yang dari Malaysia, Singapura, Kanada, Australia, Indonesia, dan Filipina.
Mengapa ASI
Heidi dan Cassandra bertujuan untuk membuat kenang-kenangan unik yang memperingati momen besar kehidupan, termasuk perjalanan menyusui seorang ibu.
Beberapa pelanggan mereka bahkan meneteskan air mata bahagia setelah terkejut dengan kalung atau gelang yang terbuat dari ASI mereka sendiri.
“Tahun lalu, seorang pria menghubungi kami untuk menanyakan kepada kami semua tentang proses pengiriman ASI kepada kami dan kami pikir itu agak aneh.