Kritik Pedas Surat Kabar Kanada, Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Diperbolehkan Tinggal Permanen
Melalui laman Businees Insider, satu di antara surat kabar terbesar di Kanada sampaikan kritikan pedas terkait masalah Pangeran Harry & Meghan Markle
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry dan Meghan Markle kini berada di Kanada, Amerika Utara.
Keduanya tengah bersiap meninggalkan keluarga Kerajaan Inggris dan berencana membagi waktu mereka antara Inggris dan Kanada.
Diketahui, melalui laman Businees Insider, satu di antara surat kabar terbesar di Kanada menyampaikan kritikan pedas terkait masalah ini.
"Anda boleh mengunjungi (Kanada), tetapi selama Anda adalah Bangsawan Senior, Kanada tidak bisa membiarkan Anda datang untuk menetap," tulis The Globe and Mail dalam Tajuk Rencana.
Kanada merupakan wilayah penggabungan dari bekas koloni Inggris.
Setelah bertahun-tahun mendorong kedaulatan Inggris, akhirnya Kanada menjadi negara merdeka.
Masih dikutip di portal berita yang sama, Editorial The Globe and Mail, Tony Keller memberikan tanggapannya.
Editorial surat kabar itu mengatakan, bangsawan senior yang tinggal di wilayah bekas jajahannya akan melanggar sistem Kanada saat ini.
"Jika mereka adalah warga negara biasa, Harry dan Meghan akan disambut," kata Tony Keller.
Pindah ke Kanada, Teman Ungkap Perasaan Meghan Markle
Sebelumnya, Meghan dan Harry sebelumnya memutuskan mundur sebagai Anggota Senior Kerajaan Inggris.
Dikutip dari Daily Mail, setelah keluar dari keanggotaannya, Meghan merasa dapat melakukan apa yang ia inginkan tanpa meminta izin.
Seorang teman dekat Meghan, secara eksklusif menerangkan yang dirasakan Meghan.
Menurutnya, Meghan kini merasa sudah bisa bernapas sejak meninggalkan tempat tersebut.
Meghan, berdasar penuturan temannya, kini merasa bebas dan memiliki kuasa atas hidupnya lagi.
"Meghan memberi tahu teman-teman terdekatnya, bahwa jiwanya hancur, dan keputusan untuk pergi dari adalah masalah hidup atau mati, artinya kematian bagi jiwanya," kata teman Meghan.
Teman Meghan itu juga mengatakan, istri dari Pangeran Harry itu merasa tidak bisa menjadi ibu yang biak bagi Archie, anaknya.
"Meghan bilang, dia tidak ingin Archie stres karena kecemasannya," tutur teman Meghan.
"Dia merasa seperti itu, lingkungan tempat ia tinggal terlalu banyak tekanan dan frustasi yang terpendam," ungkap sang teman.
Dukungan Ibu Meghan Markle
Ibunda dari Meghan Markle, Doria Ragland memberikan dukungan penuh untuk sang putri untuk pergi.
Dukungan itu lantaran, ia khawatir tentang keadaan Meghan.
Doria Ragland kini merasa lega, Meghan Markle telah menguatkan mentalnya dan memprioritaskan kesehatan dan kedamaian hidupnya.
Terlihat di Downtown Eastside Women's Center, Kanada
Pada hari Selasa (14/1/2020), Meghan Markle terlihat untuk pertama kalinya setelah tinggal di Kanada.
Setelah keputusan mundur sebagai anggota senior tersebut disampaikan, the Duchess of Sussex terbang ke Kanada.
Diketahui, ia terlihat hadir di Downtown Eastside Women's Center.
Dikutip dari Kompas.com, kemunculan Meghan itu adalah kali pertama setelah tiba di Kanada.
Pada kesempatan tersebut, Meghan tampil dengan sweater krem campuran sutra keluaran The Row yang dipadukan dengan kasmir dan jeans skinny berwarna gelap.
Adapun di Downtown Eastside Women's Center, Meghan mendiskusikan masalah-masalah terkait perempuan bersama komunitas lokal.
Dari penampilannya, salah satu yang menjadi perhatian adalah sepatu bot berhak datar merek klasik Le Chameau yang dikenakan Meghan.
Boots tersebut merupakan seri Jameson yang dirilis untuk Musim Semi 2019.
Sepatu tersebut dibuat dengan ketahanan tinggi, tahan air dan menggunakan kulit Eropa kualitas tinggi yang akan semakin bagus ketika terus digunakan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat "Menghilang", Begini Penampilan Terkini Meghan Markle "
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Nabilla Tashandra)