Wabah Virus Corona, Mahasiswa WNI Tunggu Kepastian Sampai Kapan Kota Wuhan Ditutup
Mahasiwa Warga Negara Indonesia (WNI) Rio Alfi membagikan kondisi terkini Kota Wuhan, China pasca ditutup lantaran wabah virus corona.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Jadi masih dalam menunggu informasi kapan aktivitas ini berjalan dengan lancar," terangnya.
Sejak dua hari lalu, Jumat (24/1/2020) Kota Wuhan telah membangun rumah sakit baru untuk menangani wabah virus corona ini.
Dikutip dari portal berita Mothership, penyebaran virus corona diyakini berasal dari Wuhan, China Tengah pada Selasa (31/12/2019).
Changjiang Daily mewartakan, pada Jumat (24/1/2020) bangunan rumah sakit dibangun dengan bahan prefabrikasi.
Mesin-mesin yang digunakan untuk membangun rumah sakit tiba di lokasi pada Kamis malam (23/1/2020).
Di antaranya 35 mesin penggali dan 10 buldoser.
Berdasarkan laporan yang dibagikan, pembangunan proyek ini adalah untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada.
"Karena itu akan menjadi bangunan prefabrikasi, itu tidak hanya akan dibangun cepat tetapi juga tidak akan memakan biaya banyak," papar laporan tersebut.
Melansir dari Global Times, rumah sakit corona ini mirip dengan Xiaotangshan yang dibangun 2003 lalu.
Xiaotangshan difungsikan sebagai pusat medin di pinggiran utara Beijing untuk merawat pasien yang terpapar virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pada 2003, rumah sakit khusus SARS dibangun dalam waktu tujuh hari.
Rumah sakit SARS itu dibangun dengan kapasitas 1.000 tempat tidur.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir portal berita lokal Jiemian melaporkan, Pemerintah Wuhan sebuah kota besar di tepi Sungai Yangtze dengan populasi 11 juta memerintahkan perusahaan konstruksi milik perat merah untuk merancang dan membangun fasilitas darurat di Distrik Caidian.
Kompleks kesehatan itu di bangun dengan luas area sekira enam hektare.