Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuliah di Wuhan China, Mahasiswa Indonesia Masih Diisolasi, Psikologis Down hingga Logistik Menipis

Sejumlah mahasiswa masih terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China hingga Senin (27/1/2020). Stok logistik kian menipis, psikologi terganggu.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Kuliah di Wuhan China, Mahasiswa Indonesia Masih Diisolasi, Psikologis Down hingga Logistik Menipis
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Kondisi Kota Wuhan Berdasar Penuturan Rio Alfi 

TRIBUNNEWS.COM - Sebaran virus corona yang disebut berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah menjadi perbincangan hangat di dunia global.

Sejumlah WNI diketahui berada di Kota Wuhan dan sejumlah kota lain di Provinsi Hubei.

Sejumlah mahasiswa pun menempuh pendidikan di sana.

Hingga kini, mereka masih tidak diperbolehkan keluar dari tempat tinggal.

"Masih nggak boleh keluar, dilarang kampus," ujar Rio Alfi, salah satu mahasiswa S2 di China University of Geosciences Wuhan kepada Tribunnews, Senin (27/1/2020) siang.

Rio Alfi mahaswa WNI di Wuhan bercerita kondisinya bertahan dari wabah virus Corona
Rio Alfi mahaswa WNI di Wuhan bercerita kondisinya bertahan dari wabah virus Corona (Youtube Kompas TV)

Rio mengungkapkan dirinya tinggal di sebuah kontrakan yang berada di samping kampusnya.

"Saya tidak tinggal di asrama karena saya bersama anak dan istri," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Rio dan sang istri sama-sama menempuh pendidikan di universitas yang sama.

Anaknya berusia lima tahun.

Rio menyebut mahasiswa yang menempuh pendidikan di China University of Geosciences Wuhan berjumlah 12 orang.

"Kalau WNI ya 13 sama anak saya," ucapnya.

Sementara itu Rio menyebut di seluruh Provinsi Hubei, jumlah WNI 98 orang.

"Ada 98 orang, 93-nya mahasiswa," ujarnya.

Rio mengabarkan seluruh mahasiswa yang berada di Wuhan dan Provinsi Hubei berada dalam keadaan sehat.

Pakar kesehatan China telah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian termasuk salah satunya bioskop untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang berakibat pada meruginya beberapa bioskop di seluruh China.
Pakar kesehatan China telah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian termasuk salah satunya bioskop untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang berakibat pada meruginya beberapa bioskop di seluruh China. (tribunnews.com/ist)

"Sehat-sehat, alhamdulillah, Insya Allah, temen-temen dalam keadaan sehat," ujarnya.

Akan tetapi Rio menyebut psikologis WNI agak mengalami down.

"Cuma psikologis agak down. Karena gak tau sampai kapan terisolasi," ucapnya.

Rio juga menyebutkan seperti apa informasi dari luar tidak bisa sepenuhnya diterima.

"Kalau di sini kan informasi keluar masuk dibatasi, ndak bisa sembarangan. jadi ada satu pintu berita dari pihak kampus yang dibagikan," ujarnya.

Sementara itu soal logistik, Rio menyebut sudah tidak bisa lagi keluar untuk berbelanja sendiri.

"Kalau kekurangan logistik pihak kampus akan kirimkan dan kita harus bayar, memang lebih mahal tapi stok sudah menipis," ucapnya.

Psikologi Tertekan

Senada dengan yang diucapkan Rio Alfi, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) cabang Wuhan, Nur Mussyafak, semua mahasiswa Indonesia di Wuhan tidak ada yang terjangkit virus corona.

Namun, adanya tekanan psikologi yang diakui Nur.

"Hanya ada tekanan psikologinya jadi ada rasa kekhawatiran."

"Karena dari keluarga sering menanyakan keadaan," ujar Nur kepada Tribunnews melalui pesan teks berbalas, Minggu (26/1/2020) malam.

Meski demikian kondisi mahasiswa yang berada di asrama sehat dan aman.

"Untuk teman-teman di Wuhan alhamdulillah tidak ada yang terjangkit virus corona."

"Teman-teman masih berada di asrama, masih dalam keadaan aman," ujarnya.

Diberitakan Seperti Kota Mati

Ben merekam kesunyian Kota Wuhan, sumber wabah Virus Corona, pasca karantina pemerintah China, (27/1/2020)
Ben merekam kesunyian Kota Wuhan, sumber wabah Virus Corona, pasca karantina pemerintah China, (27/1/2020) (YouTube Channel 4 News)

Dari pemberitaan di banyak media, Kota Wuhan dikabarkan seperti kota mati.

Karena banyaknya akses transportasi yang ditutup untuk sementara waktu.

Seperti kereta, pesawat, bus dari Kota Wuhan maupun menuju Wuhan.

Hal itu guna mengurangi resiko penyebaran virus corona menjangkit lebih banyak warga.

Mengenai hal tersebut, Nur memberikan keterangan soal kondisi di Kota Wuhan sendiri.

Menurut Nur, keadaan Kota Wuhan memang lebih sepi dari biasanya.

Namun ia membantah dan mengatakan seram jika Wuhan digambarkan seperti kota mati.

"Memang lebih sepi dari sebelumnya, namun kalau disebut kota mati agak serem ya," ujar Nur kepada Tribunnews.

Pasalnya, lanjut Nur, masih ada kehidupan di Kota Wuhan.

Seperti adanya supermarket yang masih membuka gerainya.

"Soalnya disini masih ada kehidupan, seperti supermarket yang masih buka," tutur Nur.

Tidak hanya soal penggambaran kota mati, Nur juga menjelaskan soal keadaan stok makanan yang ada.

Nur membenarkan jika stok makanan milik para mahasiswa mulai menipis.

Hal itu dikarenakan tidak semua supermarket membuka gerainya disaat virus Corona melanda Kota.

"Iya benar (stok makanan menipis), soalnya hanya beberapa supermarket saja yang buka," jelasnya.

 Data Korban

Dilansir NHC, hingga Senin (27/1/2020) pukul 15.12 WIB, terdapat 2.801 kasus dan 80 orang dikabarkan meninggal dunia.

Penyebaran virus corona pun sampai ke berbagai belahan dunia.

Seperti di Hongkong, Taiwan, Eropa, Amerika serikat, bahkan Australia.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Inza Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas