Setelah Sup Kelelawar, Beredar Video Pria Makan Bayi Tikus Hidup-hidup di Tengah Wabah Virus Corona
Setelah sup kelelawar, beredar video seorang pria yang memakan bayi tikus hidup-hidup di tengah wabah virus Corona.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ayu Miftakhul Husna
![Setelah Sup Kelelawar, Beredar Video Pria Makan Bayi Tikus Hidup-hidup di Tengah Wabah Virus Corona](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/video-makan-bayi-tikus-hidup-hidup-virus-corona-4.jpg)
Wang berkata ia hanya ingin mengenalkan kuliner lokal pada netizen.
![Setelah sempat buah heboh karena unggah video makan sup kelelawar di tengah-tengah krisis virus corona, seleb internet ini akhirnya minta maaf.](https://cdn.hk01.com/di/media/images/cis/5e2ba368f109dd29dc57679b.png/k0ityJIpZ1cyjIRi3v8K1M3AyA8EhLxHJI_zASSP8wE)
"Saat merekam video itu, aku tidak sadar ada virus," ucapnya.
"Aku baru tahu akhir-akhir ini."
"Aku tidak tahu kelelawar itu diduga sebagai sumber utama virus. Aku tidak memeriksa informasi atau penjelasannya terlebih dahulu."
Wang mengaku video itu diambil di Palau, kepulauan di sebelah barat Pasifik.
Saat itu ia dan timnya syuting program wisata dan mencoba makanan lokal, termasuk sup kelelawar.
Dalam video, Wang dan teman wanitanya terlihat mencoba memakan sup kelelawar sambil tersenyum pada kamera.
![dwnews.com](https://cdn.hk01.com/di/media/images/cis/5e2ba36881f6312bd4dc8909.png/Kl37tvQqlZkcFwKlDeZo858M38ATMA2mNULiRDVC4kQ)
"Rasanya segar, seperti daging ayam," ucapnya.
Video tersebut kini sudah dihapus tapi masih beredar di media sosial China karena banyak direpost akun-akun lain.
Beberapa pengguna internet mengatakan Wang seharusnya menyadari sifat mematikan dari kelelawar itu, mengingat dugaan spesies eksotik itu juga menyebabkan wabah SARS yang menewaskan 774 orang di seluruh dunia tahun 2003, lalu.
Video Serupa Lainnya
Selain video yang diunggah Wang Mengyun, ada pula video lain yang memperlihatkan seseorang menyantap kuliner sup kelelawar.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, kelelawar digunakan dalam pengobatan tradisional China untuk mengobati serangkaian penyakit, termasuk batuk, malaria, dan gonorea.
Feses kelelawar juga dipercaya bisa mengobati penyakit mata, menurut medis kuno China Ben Cao Gang Mu.
Dalam beberapa dua video yang berbeda, terlihat pengunjung restoran yang berbicara bahasa Kanton sedang bersiap-siap makan sup kelelawar.
![](https://i.dailymail.co.uk/1s/2020/01/23/13/23773178-7920573-A_sp-a-21_1579784532788.jpg)
Video pertama trending di Weibo dan dibagikan oleh Apple Daily.
Video tersebut menunjukkan seorang wanita muda memegang kelelawar dengan sumpit.
![](https://i.dailymail.co.uk/1s/2020/01/23/12/23773188-7920573-image-a-9_1579784274601.jpg)
![](https://i.dailymail.co.uk/1s/2020/01/23/12/23773190-7920573-image-a-8_1579784272424.jpg)
Ia lalu mencoba mengigit sayap hewan tersebut.
Seorang pria terdengar meneriaki wanita tersebut dengan berkata, "Makan dagingnya, jangan makan kulitnya."
Pria itu menambagkan, "Makan dagingnya di bagian punggung."
Dalam video lain yang diunggah vlogger China Chen Quishi di Twitter, menunjukkan kelelawar matang di dalam mangkuk.
Kelelawar tersebut tampak utuh dengan gigi menyeringai.
![](https://i.dailymail.co.uk/1s/2020/01/23/13/23773180-7920573-image-a-18_1579784462613.jpg)
![](https://i.dailymail.co.uk/1s/2020/01/23/13/23773182-7920573-image-a-19_1579784467308.jpg)
"Setelah mengalami masalah ini, bisakah orang China berhenti makan hewan liar?" ujar vlogger tersebut dalam postingannya.
(Tribunnews.com, Citra Agusta Putri Anastasia/Tiara Shelavie)