China Belum Tanggapi Tawaran Bantuan dari Pemerintah AS
WHO menyatakan China telah setuju dan mengizinkan para pakar kesehatan global masuk ke negara tersebut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Seorang pejabat kesehatan di Pemerintah Amerika Serikat (AS) Selasa kemarin mengatakan, pihaknya menawarkan mengirimkan tim dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS ke China untuk membantu penanganan wabah virus corona.
Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar tidak menjelaskan secara rinci terkait bagaimana tanggapan Menteri Kesehatan China atas tawarannya itu.
Da berharap China mau menerima tawaran bantuan dari AS.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Selasa kemarin, menyatakan China telah setuju dan mengizinkan para pakar kesehatan global masuk ke negara tersebut.
Dikutip dari laman The Washington Post, Rabu (29/1/2020), Presiden China Xi Jinping menyampaikan pada Selasa, bahwa negaranya terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam penanganan wabah virus corona ini, karena jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan.
Baca: Sebaran Virus Corona Makin Meluas, Xiaomi Tutup Seluruh Toko di China
Korban tewas pun telah meningkat menjadi 132 orang di China, dengan lebih dari 5.974 kasus infeksi dikonfirmasi hingga Rabu pagi waktu setempat.
Baca: Jerman Jadi Negara Pertama di Eropa yang Terjangkit Virus Corona
Peningkatan kasus pun mengalami lonjakan per harinya sekitar lebih dari 1.000 kasus.
Negara-negara lain turut melaporkan ada lebih banyak orang telah terinfeksi, dan nyaris seluruhnya merupakan turis asal China.
Sementara itu, Jerman melaporkan pada Selasa malam terkait adanya tiga kasus baru dan mengatakan bahwa mereka yang diduga terinfeksi ini terhubung dengan pasien pertama Jerman, yakni laki-laki berusia 33 tahun yang kemungkinan besar tertular corona oleh seorang koleganya dari China yang ia temui di salah satu kota di Jerman.
Kemudian Hong Kong telah mengumumkan langkah dramatisnya utnuk membendung serbuan warga China daratan ke wilayah itu.
Pemerintah Hong Kong menutup dua jalur kereta api, feri dan bus wisata lintas batas.
Penerbangan ke China daratan pun akan dibatalkan setengahnya, dan visa individu ke China tidak akan lagi dikeluarkan mulai Kamis mendatang.
Maskapai United Airlines pun menangguhkan beberapa penerbangan dari AS ke China setelah permintaan turun drastis.
Sejumlah negara, termasuk Prancis, Korea Selatan, Kanada, Inggris serta AS pun sedang menyusun rencana untuk mengevakuasi warganya dari pusat penyebaran wabah di kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Sedangkan Thailand telah mengkonfirmasi enam kasus lainnya, menjadikan totalnya bertambah mencapai 14 kasus di tengah seruan untuk menutup perbatasan dan akses masuk turis asal China.
Perlu diketahui, infeksi virus ini telah dikonfirmasi terjadi di Prancis, Korea Selatan, Jepang, Nepal, Kamboja, Singapura, Vietnam, Taiwan, Kanada dan Sri Lanka.